Kapal Perang Rusia Serang Kapal Inggris yang Masuk Perairan Crimea

24 Juni 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal perusak HMS Defender Type 45 milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris difilmkan dari pesawat militer Rusia di Laut Hitam, 23 Juni 2021. Foto: Handout via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kapal perusak HMS Defender Type 45 milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris difilmkan dari pesawat militer Rusia di Laut Hitam, 23 Juni 2021. Foto: Handout via Reuters
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan mereka mengusir kapal HMS Defender, kapal perang Kerajaan Inggris. Kapal itu masuk ke wilayah perairan yang diklaim Rusia di Semenanjung Crimea.
ADVERTISEMENT
Kapal perang melintas hingga 3 km di dalam garis perbatasan perairan Rusia, Cape Fiolent, di Laut Hitam, pada Rabu (23/6) siang.
Diketahui, wilayah perairan sebuah negara meluas hingga 22 km (12 mil laut) dari garis pantai. Jika ada kapal perang yang melewati perbatasan tersebut, maka diperlukan izin dari negara yang bersangkutan, demikian dikutip dari CNN.
Dilansir BBC, akibat tindakan “berbahaya” Inggris tersebut, Rusia akhirnya melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom ke jalur pelayaran HMS Defender.
Kedutaan Besar Rusia untuk Inggris menyatakan kecamannya dan menyebut kapal perang tersebut sebagai ‘Provokator’.
“HMS Defender (Pelindung) berubah menjadi HMS Provocateur (Provokator) dan melanggar perbatasan Rusia. Ini bukan sebuah transit ‘rutin’, kan?” tulisnya dalam akun Twitter resmi.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan Rusia melihat tindakan kapal Inggris itu sebagai “pelanggaran yang menjijikan” atas Konvensi Hukum Laut PBB dan meminta awak kapal HMS Defender untuk diperiksa.
Grafik animasi menunjukkan arah kapal perusak Tipe 45 Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Defender di lepas pantai semenanjung Krimea di Laut Hitam, 23 Juni 2021. Foto: Marinetraffic/Handout via REUTERS

Bantahan Inggris

Menanggapi hal tersebut, Inggris dengan tegas membantah klaim pengusiran oleh Rusia dengan mengatakan bahwa HMS Defender melakukan pelayaran dari Odessa, Ukraina, menuju Georgia.
Kapal ini diketahui tengah berada di Pelabuhan Odessa, selatan Ukraina, sejak awal pekan ini.
“Kapal Perang Angkatan Laut Kerajaan melakukan perlintasan damai melalui perairan wilayah Ukraina yang sesuai dengan hukum laut internasional,” ujar Kementerian Pertahanan Inggris dalam akun Twitternya.
Lebih lanjut, Inggris menjelaskan Angkatan Laut Rusia saat itu tengah melakukan latihan militer di Laut Hitam. Sebelum dimulainya latihan, Rusia telah memberikan peringatan soal kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada tembakan yang diarahkan pada HMS Defender, dan kami tidak mengakui klaim bahwa bom dijatuhkan di jalur pelayaran kapal,” ungkapnya.
Untuk mencapai Georgia, HMS Defender melewati bagian selatan Semenanjung Crimea. Wilayah tersebut sudah dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada 2014 lalu. Perebutan secara paksa tersebut tidak diakui secara internasional.
Kapal perusak Tipe 45 Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Defender, berlayar di Bosphorus, dalam perjalanannya ke Laut Hitam, di Istanbul, Turki, 14 Juni 2021. Foto: REUTERS/Yoruk Isik
Pemerintah Rusia bersikeras mengakui bahwa Semenanjung beserta perairannya adalah wilayah milik Rusia, sementara Inggris menyebutkan bahwa kapalnya melintasi perairan Ukraina yang memang sudah biasa dilewati dan merupakan rute transit yang diakui secara internasional.
Seorang sumber mengatakan kepada BBC bahwa HMS Defender tak bermaksud untuk menyulut perselisihan dengan Rusia, tetapi untuk menegaskan hak kebebasan navigasi di perairan internasional.
Menurut situs resmi Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Defender adalah kapal perusak (Destroyer) tipe 45. Kapal ini tengah melaksanakan misi di Laut Hitam.
ADVERTISEMENT

Laporan Wartawan BBC dari HMS Defender

Pernyataan Pemerintah Inggris tersebut malah bertolak belakang dengan laporan seorang wartawan BBC, Jonathan Beale, yang saat itu tengah berada di HMS Defender.
Beale melaporkan bahwa sebelum insiden terjadi, ia melihat sebanyak 20 jet tempur Rusia di langit lokasi perselisihan serta dua kapal penjaga pantai Rusia.
Kapal perusak Tipe 45 Angkatan Laut Kerajaan HMS Defender, diikuti oleh fregat Angkatan Laut Kerajaan Belanda HNLMS Evertsen, berlayar di Bosphorus, dalam perjalanannya ke Laut Hitam, di Istanbul, Turki 14 Juni 2021. Foto: REUTERS/Yoruk Isik
“Dua kapal penjaga Rusia yang membayangi Kapal Perang Angkatan Laut Kerajaan, mencoba memaksa kapal Inggris untuk mengubah arah pelayarannya. Dalam satu kesempatan, salah satu kapal Rusia bahkan berlayar mendekat hingga jarak 100 meter,” jelas Beale.
Kemudian, peringatan keras terdengar dari radio HMS Defender, yang menyatakan bahwa jika Kapal Inggris tidak mengubah arah pelayarannya, Rusia akan melepaskan tembakan.
“Kami mendengar suara tembakan dari kejauhan, tetapi diyakini, tembakan tersebut berada di luar jangkauan,” katanya.
ADVERTISEMENT