Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kapal Pesiar Konglomerat Inggris Tenggelam: 4 Tewas, Termasuk Taipan Mike Lynch
22 Agustus 2024 20:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badai dahsyat menghantam kapal pesiar Bayesian yang berlayar di lepas pantai utara Sisilia, Italia, pada Senin (19/8). Imbasnya, kapal pesiar milik keluarga Mike Lynch (59 tahun), seorang konglomerat teknologi Inggris, tenggelam. Di dalamnya terdapat 22 penumpang.
ADVERTISEMENT
Empat jenazah ditemukan pada Rabu (21/8) dari bangkai kapal pesiar itu. Pemadam kebakaran Italia masih terus mencari dua orang lainnya yang hilang dalam insiden tersebut.
Daily Telegraph melaporkan bahwa dua dari korban tewas adalah Mike Lynch dan putrinya yang berusia 18 tahun. Mike Lynch sering dijuluki Bill Gates-nya Inggris.
Sementara itu, pihak berwenang mengidentifikasi korban lainnya sebagai Jonathan Bloomer, seorang bankir Morgan Stanley, dan Chris Morvillo, seorang pengacara AS.
Hingga kini, dua orang yang masih hilang adalah istri Bloomer, Judy, dan istri Morvillo, Neda. Mereka turut berada di kapal saat badai menghantam.
Kapal tersebut telah berlabuh di pelabuhan Porticello, Sisilia, ketika cuaca buruk melanda. Dalam hitungan menit, kapal itu tenggelam, meninggalkan banyak pertanyaan bagi para ahli kelautan tentang bagaimana kapal sekelas Bayesian bisa karam begitu cepat.
ADVERTISEMENT
Proses pencarian korban terus berlangsung, dengan tim penyelam dan penjaga pantai yang menggunakan kendaraan jarak jauh untuk memindai dasar laut.
Hingga kini, bangkai kapal ditemukan pada kedalaman sekitar 50 meter, sebagian besar masih utuh.
Lima belas penumpang berhasil menyelamatkan diri, termasuk istri Lynch, sebelum kapal terbalik.
Jasad koki kapal, Recaldo Thomas, warga negara Kanada-Antigua, ditemukan beberapa jam setelah kapal tenggelam.
Penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan penyebab pasti insiden ini, termasuk kemungkinan adanya kesalahan manusia. Hingga kini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.