Kapolda Metro Minta Kasus KDRT Pasutri Depok Selesai dengan Restorative Justice

Kapolda Metro Jaya Karyoto kunjungi Polres Metro terkait kasus pasutri jadi tersangka KDRT, Kamis (25/5/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, meminta agar penanganan kasus pasutri tersangka KDRT di Depok diselesaikan dengan restorative justice. Hal ini disampaikannya saat menyambangi Polres Metro Depok, Kamis (25/4).

"Karena kami semangatnya keutuhan rumah tangga dan keluarga, kalau memungkinkan untuk restorative justice akan kita lakukan, karena semangat dalam UU KDRT itu adalah untuk menyatukan kembali sebuah keluarga yang utuh," ujar Karyoto kepada wartawan.

Karyoto sendiri mengungkapkan, kasus ini tengah ditangguhkan sampai kedua belah pihak pulih.

Lebam di tubuh Putri Balqis korban KDRT. Foto: Dok. Istimewa

"Sementara kita hold dulu, karena suami perlu pengobatan akibat kekerasan itu, yang istri biar diberikan waktu untuk biar istilahnya kontemplasi apakah kira-kira nanti dalam waktu tertentu sudah kondisi baik keduanya akan kita pertemukan kembali," tutur Karyoto.

Pantauan kumparan pukul 09.30 WIB, terlihat Kapolda tiba ditemani Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wahyu Andiko dan Dirreskrimum Polda Metro, Kombes Hengki Haryadi.

"Dan ini setelah saya tadi mungkin 30 menit saya diskusi dengan rekan-rekan saya sudah bisa melihat bagaimana perkara ini terjadi ini ada sebab-akibat," ujar Karyoto.

Lebam di tubuh Putri Balqis korban KDRT. Foto: Dok. Istimewa

Kasus pasutri tersangka KDRT ini menjadi sorotan lantaran viral setelah adik Balqis (istri dari Bani), Sahara Hanum, mempostingnya di media sosial.

"Ini kakak kandung gue, namanya Putri Balqis. 14 tahun berumah tangga, belasan kali dianiaya suami. Sampai hampir kehilangan nyawa," kata Sahara Hanum dalam Twitter-nya, Rabu (24/5).

"Bulan Februari terjadi penganiayaan terhadap kakak gue, di mana kakak gue matanya disiram Bon Cabe, dijedotin kepalanya ke tembok dan dijambak rambutnya," kata Sahara.