Kapolda Metro Minta Polisi di Jakarta Awasi Peredaran PCC

19 September 2017 14:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pil PCC (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pil PCC (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Aziz, memerintahkan seluruh​ jajarannya untuk mengawasi peredaran Pil PCC di wilayah Jakarta. Hal ini menjadi perhatian khusus karena beberapa waktu yang lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara, para remaja sudah menjadi korban akibat peredaran salah satu obat keras tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah tugaskan Direktur Narkoba untuk membentuk tim dan saya sudah perintahkan seluruh Kapolres, 13 Kapolres untuk melakukan penyelidikan," ujar Idham di depan kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9).
Idham akan mengambil tindakan tegas apabila peredaran pil PCC tersebut telah menyebar ke masyarakat menengah ke bawah, karena harga PCC yang terbilang murah. Maka sebelum hal tersebut terjadi, polisi harus melakukan tindakan pencegahan.
"Kalau memang nanti terbukti, kita akan lakukan penindakan. Apabila dilakukan langsung ambil tindakan setidak-tidaknya untuk kita melakukan pencegahan agar pil itu tidak menyebar ke masyarakat," tegasnya.
"Apalagi pil tersebut sasarannya ke masyarakat menengah ke bawah, itu sudah kita ambil langkah sejak beberapa hari yang lalu," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Idham, wilayah Jakarta dan beberapa daerah penyangga, sangat rawan peredaran Pil PCC. Sehingga ia mengimbau supaya semua wilayah di Jakarta harus diawasi.
"Saya kira di dalam Jakarta ya semuanya kita anggap rawan, yang paling rawan tentu di wilayah Jakarta Timur Selatan Barat Pusat Utara. Kemudian ring keduanya itu kayak Bekasi, Depok, Tangerang, kemudian ring ketiganya merupakan Pulau Seribu," terangnya.
Dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran Pil PCC, Polda Metro Jaya juga bekerjasama dengan lembaga dan pihak terkait seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Kesehatan.
"Kita kan tidak bekerja sendiri (kita) bersama BPOM, kita juga bersama dari teman-teman Departemen Kesehatan, kita bersinergi untuk melakukan penyelidikan," tutupnya.