Kapolda Sumbar: Kasat Reskrim Ulil Kariernya Hebat, Tumpas Habis Tambang Ilegal

22 November 2024 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AKP Riyanto Ulil Ansha,S.I.K.,M.H. kasat Reskrim Polres Solok Selatan Polda Sumbar. Foto: Instagram/ @wiratama_bhayangkara.official
zoom-in-whitePerbesar
AKP Riyanto Ulil Ansha,S.I.K.,M.H. kasat Reskrim Polres Solok Selatan Polda Sumbar. Foto: Instagram/ @wiratama_bhayangkara.official
ADVERTISEMENT
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, mengenang sosok Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar. Ulil ditembak mati Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, gara-gara menangkap pelaku tambang ilegal.
ADVERTISEMENT
Suharyono menilai Ulil memiliki karier yang hebat dalam penegakan hukum kasus tambang ilegal. Suharyono mengaku bahkan memberikan apresiasi secara pribadi kepada Ulil atas kinerjanya menumpas tambang ilegal.
"Dari perjalanan kariernya sangat hebat, almarhum ini anak yang baik yang juga respect, loyalnya tinggi, sehingga begitu saya perintahkan untuk tumpas habis tambang ilegal (langsung dilaksanakan)," katanya kepada wartawan, Jumat (22/11).
Kebersamaan AKP Riyanto Ulil Ashar dengan rekan-rekannya sesama alumni Akpol 2012. Foto: Dok. Istimewa
Menurutnya, Ulil sudah beberapa kali memimpin kasus penindakan hukum terhadap perusahaan tambang ilegal di wilayah tersebut. Jenis tambang ilegal ini adalah tambang batu dan pasir atau sirtu.
Dia sadar perbuatan Ulil ini menimbulkan konflik.
"Jajaran reserse kriminal Polres Solok Selatan yang dipimpin oleh AKP Ulil sudah beberapa kali menindak secara tegas pelaku kejahatan jenis ini yang tanpa izin," ujar Suharyono.
ADVERTISEMENT
"Tapi satu sisi pastinya juga memunculkan pro dan kontra di saat penegakan hukum itu dilakukan," lanjutnya.
Motif penembakan diduga berkaitan dengan kasus tambang ilegal. Dadang menembak Ulil 2 kali dan di bagi pelipis dan pipi. Tembakan itu disebut menembus hingga tengkuk.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, memberikan keterangan terkait ditembaknya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan. Foto: Dok. kumparan
Suharyono masih mendalami kebenaran motif penembakan ini namun dia memastikan Dadang dipecat tidak hormat.
"Pastinya tindakannya tegas, dalam minggu ini kami upayakan sudah ada proses PTDH. Dalam minggu ini setidak-tidaknya sampai 7 hari ke depan saya sudah melaporkan ke pimpinan polri dan juga dari pusat juga tindakan yang harus tegas kepada siapa pun yang menghalang-halangi penegakan hukum yang sangat mulia ini," katanya.