Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna membantah tudingan eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz yang menyebut dirinya memerintahkan memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf amin. Menurut Budi, apa yang disampaikan Sulman mengada-ngada.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak pernah mengarahkan sama sekali," ujar Budi, saat dihubungi kumparan, Minggu (31/3). "Itu sama sekali tudingan yang tidak berdasar."
Budi mengatakan apa yang disampaikan Sulman itu merupakan bentuk sakit hatinya karena dimutasi ke Polda Jawa Barat. "Mungkin dia post power syndrome. Lama jadi Kasatlantas, Kapolsek lalu ke Polda Jabar," ujar dia.
Mutasi itu, kata Budi, dianggap Sulman atas perintahnya. "Saya mana bisa mutasi begitu. Itu kan mutasi ranahnya dari Polda Jabar. Saya seorang Kapolres mana bisa memutasi," ujar dia.
Budi mengatakan apa yang dilakukannya, dengan mengunjungi berbagai daerah di Garut, semata demi kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat. Budi membantah kunjungan-kunjungannya itu sebagai bentuk dari pengarahan masyarakat untuk memenangkan capres 01.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, eks Kapolsek Pasirwangi Garut AKP Sulman Aziz berkunjung ke lembaga bantuan hukum Lokataru. Di sana, Sulman melaporkan dugaan pelanggaran pemilu yang ada di institusinya. Tudingan mengarah ke Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.
Sulman menganggap Budi melakukan mobilisasi massa di Garut untuk memenangkan capres 01. Selain itu, Sulman juga mengatakan bahwa Budi memerintahkan seluruh polsek yang ada di bawah jajarannya memenangkan Jokowi.
"Kalau yang disampaikan kepada saya adalah Pak Kapolres. Saya enggak tahu apakah itu perintah secara estafet dari atasan atau tidak, yang jelas saya diperintah oleh beliau," kata Sulman.