Kapolri: 50% Masyarakat Belum Berangkat Mudik

20 April 2023 3:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Purnomo memberikan pengarahan mengenai strategi kesiapan pengaturan lalu lintas untuk melayani arus mudik Lebaran 2023 di Pos Pengamanan Terpadu Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/4/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Purnomo memberikan pengarahan mengenai strategi kesiapan pengaturan lalu lintas untuk melayani arus mudik Lebaran 2023 di Pos Pengamanan Terpadu Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/4/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap sekitar 40-50 persen masyarakat hingga H-3 Lebaran Idul Fitri 1444 H pada Rabu (19/4) belum berangkat mudik.
ADVERTISEMENT
"Diinformasikan masih kurang lebih 40 mungkin 40-50% masyarakat yang tercatat akan melaksanakan mudik," kata Sigit usai meninjau arus mudik di KM 72 atau tepatnya di GT Cikarang Utama pada Rabu (19/4) malam.
Pemerintah memprediksi akan ada 123 juta orang mudik lebaran tahun ini. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 19-21 April.
"H-4 tadi malam kemarin (Selasa), lonjakannya luar biasa dan kemudian kita lihat H-3 sampai dengan tadi jumlahnya sudah melebihi separuhnya jumlah kemarin di jam yamg sama," ucap Sigit.
"Artinya ada prediksi hitungan H-3 akan melampaui jumlah puncak tertinggi di H-3," tutur dia.
Sigit mengatakan, dirinya sudah memberi arahan kepada para petugas di lapangan untuk mengantisipasi masalah ini. Seperti penerapan rekayasa lalu lintas.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin pastikan sisa 40 persen atau 50 persen yang akan menggunakan jalur Tol Cikampek menuju Kalikangkung betul-betul bisa kita alirkan sebaik mungkin, tentunya ini jadi pertimbangan kita karena memang prediksi H-3, H-2 ini tingkat arus lalin yang akan mengalir diprediksi masih cukup tinggi," kata Sigit.
Lebih lanjut, Sigit meminta jika ada kebijakan terkait perubahan arus lalin seperti rekayasa lalu lintas, sudah disosialisasikan 2 jam sebelum kebijakan itu diterapkan.
"Minimal 1 jam sebelum atau 2 jam lebih baik sehingga kemudian persiapan baik yang dari DKI, Jabar, Jateng untuk melaksanakan kegiatan yang memang sifatnya estafet itu bisa dipersiapkan," ucap Sigit.