Kapolri: Kasus Terorisme Menurun Sepanjang 2019

29 Desember 2019 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis berjalan seusai mengikuti upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis berjalan seusai mengikuti upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Idham Azis mengungkapkan capaian Polri selama 2019, salah satunya terkait kasus terorisme. Idham mengatakan kasus terorisme di 2019 menurun dibanding 2018.
ADVERTISEMENT
"Pada 2018 ada 19 aksi kasus terorisme sementara pada 2019 hanya 9 kasus. Artinya ada penurunan 10 kasus atau sebesar 52,6 persen," kata Idham dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/12).
Begitu juga dengan jumlah pelaku teroris yang diamankan. Idham mengatakan sebanyak 297 pelaku diamankan sepanjang 2019 menurun 24,8 persen dibanding 2018 yang menangkap 395 pelaku.
"Anggota Polri yang menjadi korban juga menurun menjadi 11 anggota luka dan satu orang gugur. Periode sebelumnya 15 luka dan tujuh anggota gugur," ucap Idham.
Beberapa kasus mencolok terkait kasus di 2019 terorisme salah satunya kasus bom di Polrestabes Medan yang terjadi 13 November lalu. Pelaku pengeboman yakni seorang pemuda 24 tahun bernama Rabbial Muslim Nasution.
ADVERTISEMENT
Dalam peristiwa itu, lima anggota Polri luka dan satu warga sipil terluka. Setelah peristiwa itu, Densus 88 gencar melakukan penangkapan kepada terduga teroris. Berdasarkan data per 19 November, 71 teroris ditangkap pasca insiden bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
Idham Azis bersiap mengikuti upacara pelantikan sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Foto: Antara Foto/Wahyu Putro
Sementara untuk kejahatan konvensional seperti pembunuhan, pencurian, jambret, begal, pencopetan, Idham mengatakan menurun sebesar 10,5 persen dari 226.128 kasus menjadi 202.292 kasus. Meski begitu, jumlah kejahatan jalanan meningkat.
"Street crime meningkat 2.038 kasus dari 67.229 menjadi 69.267 kasus di 2019. Namun secara umum kerja penyidik untuk menyelesaikan kasus meningkat 4,66 persen," jelas Idham.
"(Capaian pengungkapan) untuk kejahatan konvensional, kasus yang menonjol ada pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus, yang mayatnya dibakar di Sukabumi. Lalu pelaku penyiraman kepada pegawai KPK Novel Baswedan," ucap Idham.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Idham mengatakan secara keseluruhan penyelesaian seluruh kasus kejahatan di 2019 meningkat. Hal beriringan dengan menurunnya kasus kejahatan.