Kapolri Marah Besar Lihat Video AKBP Yusuf Tendang Ibu di Mini Market

13 Juli 2018 14:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito di Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito di Mako Brimob (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sudah melihat video AKBP Yusuf yang menendang ibu-ibu di mini marker di Bangka Belitung. Kapolri rupanya sangat marah melihat ada anggotanya berbuat kekerasan seperti itu.
ADVERTISEMENT
"Terkait dengan video pemukulan itu, Kapolri marah besar. Kapolri marah dan akan copot AKBP Y hari ini juga," kata Karo Penmas Div Humas Polri M Iqbal saat dikonfirmasi, Jumat (13/7).
AKBP Yusuf diperiksa Propam Polda Babel. (Foto: dok Polda Babel)
zoom-in-whitePerbesar
AKBP Yusuf diperiksa Propam Polda Babel. (Foto: dok Polda Babel)
Iqbal mengatakan, tindakan yang dilakukan AKBP Yusuf sangat tidak mencerminkan Polri yang profesional, modern, dan terpercaya atau Promoter. Dalam program ini, seharusnya semua anggota Polri paham dengan perubahan budaya dan kultur Polri yang menghilangkan arogansi dalam bertugas.
"Oknum AKBP Y tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok polisi sebagai pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat," imbuh dia.
Oknum Polisi Lakukan Kekerasan. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Oknum Polisi Lakukan Kekerasan. (Foto: Istimewa)
Padahal, Kapolri sudah sangat sering memberikan arahan kepada seluruh anggota Polri untuk lebih bijak dalam bertindak. Tindakan kekerasan hanya boleh dilakukan kepada pelaku kriminal yang membahayakan.
ADVERTISEMENT
"Tapi yang dilakukan AKBP Y jelas bukan jiwa seorang polisi yang Promoter dan sosok pelindung dan pengayom masyarakat. Kapolri marah sekali," ucap dia.
Video AKBP Yusuf yang menendang seorang ibu ramai diperbincangkan di media sosial. Polri bertindak cepat dengan mengamankan Yusuf dan melakukan serangkaian pemeriksaan. Polri juga sudah mencopot Yusuf sebagai Kasubdit Pam Obvit Polda Bangka Belitung.