news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Karyawati Korban Map Eror Taksi Grab: Beri Pelatihan ke Driver

11 Februari 2020 18:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawati T dan Sopir taksi Online, Imam, berdamai terkait kasus penculikan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawati T dan Sopir taksi Online, Imam, berdamai terkait kasus penculikan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan penculikan yang menimpa penumpang taksi online Grab berinisial T berujung damai karena kasus itu terjadi akibat salah paham. Sopir Grab bernama Muhamad Imam Shohibi itu salah dalam menggunakan peta (map) di aplikasi Grab.
ADVERTISEMENT
Ia pun meminta agar pihak Grab lebih memperhatikan sopir baru mereka sehingga kejadian yang dialami Imam tidak terulang kembali.
"Saran saya kepada pihak Grab agar lebih memperhatikan dan memberikan pelatihan kepada drivernya untuk keamanan customer," kata T di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2).
T bercerita terkait peristiwa tersebut. Ia mengatakan semula ia memesan taksi online Grab dengan dua titik tujuan. Pertama ke kantornya yang berada di Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Sementara titik ke dua menuju ICE BSD, Tangerang Selatan.
"Pertamanya ini ke arah Dharmawangsa terlebih dahulu, ternyata masnya telah memencet map. Tapi katanya map-nya eror dan malah mengarahkan ke arah tol Kebon Jeruk," cerita karyawati swasta tersebut.
Karyawati T dan Sopir taksi Online, Imam, berdamai terkait kasus penculikan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Merasa panik, ia pun menekan tombol darurat (panic botton) yang ada di aplikasi Grab. Pihak aplikator langsung menghubungi pengemudi dan melacaknya. T kemudian diturunkan di jalan tol.
ADVERTISEMENT
Kesalahan dalam menggunakan aplikasi juga diakui oleh Imam. Saat map dalam aplikasi tersebut langsung mengarahkannya ke Tol Kebon Jeruk.
"Eror map-nya itu pertama saya sudah tanyakan ke Mbak (konsumen) bahwa ke arah Dharmawangsa ini betul atau enggak tujuan pertama. Saya pencetlah itu, keluar di map arahnya ke Tol Kebon Jeruk," kata Imam.
Ia yang tidak tahu jalan di wilayah Jakarta Selatan pun hanya mengikuti arah peta. Namun ternyata hal itu membuat T curiga hingga berujung salah paham.
"Saya sebelumnya memohon maaf kepada pihak yang terlibat dari pihak Grab maupun pihak Polda Metro Jaya atau Mbak-nya juga atas kesalahpahaman semua ini. Karena ini juga karena saya belum memahami aplikasi Grab kali, ya. Ini juga buat pelajaran saya, jadi saya minta maaf karena ketidaknyamanan Mbak atas semua kejadian ini. Terima kasih," kata Imam.
ADVERTISEMENT
Meski merasa dirugikan, Imam tidak merasa kapok menjadi sopir Grab. Ia pun berniat untuk mengurus akunnya yang disuspen manajemen untuk kembali bekerja sebagai sopir taksi online Grab.
"Ini buat pengalaman, bukan buat kapok," kata Imam.
T mencabut laporan di Polda Metro Jaya terkait dugaan penculikan tersebut. Ia juga meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan termasuk Imam.