Kasatpol PP DKI Jawab Dugaan 12 Anggotanya Bobol ATM

18 November 2019 23:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arifin, Kasatpol PP DKI Jakarta. Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Arifin, Kasatpol PP DKI Jakarta. Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Satpol PP Pemprov DKI, Arifin, menjawab dugaan 12 anggota Satpol PP Jakarta Barat membobol ATM Bank DKI.
ADVERTISEMENT
Arifin mengatakan, 12 anggotanya itu tak berniat untuk membobol ATM. Sebab menurut Arief, mereka hanya berniat mengambil uang. Namun karena saldo ATM tak berkurang, mereka kembali mengambil uang,
"Saya luruskan tidak ada itu pencucian uang dan korupsi ya. Tetapi mereka ambil uang tapi saldo tidak berkurang. Dan ini menurut pengakuan mereka sudah lama. Bukan dalam sekali ambil sebesar itu, tidak," kata Arifin kepada wartawan, Senin (18/11).
"Informasi yang saya dapatkan mereka mengambil uang di ATM Bersama, bukan ATM Bank DKI. ATM Bersama yang mana dia mengambilnya pertama dia salah PIN. Yang kedua baru PIN-nya benar dan uangnya keluar namun saldonya tidak berkurang. Lalu dia ambil lagi," tambahnya.
Arifin menyebut, 12 anggotanya merupakan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Akibat kasus ini, status mereka telah dinonaktifkan. Saat dipanggil untuk menjelaskan duduk perkara, para anggota Satpol PP itu telah berniat untuk mengembalikan uang yang dinilai sebagai hasil pembobolan itu kepada Bank DKI.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ATM Gallery. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Sudah dinonaktifkan perhari ini. Sebenarnya total ada 12 orang. Tapi ada beberapa orang yang dipanggil kemudian ada itikad mengembalikan yang tersebut ke Bank DKI. Jadi beberapa orang sudah selesai urusannya. Nah, tinggal beberapa orang lagi," ucapnya.
Arifin menuturkan saat ini kasus dugaan pembobolan ATM masih diusut pihak kepolisian. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan untuk meluruskan dugaan itu.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, mengatakan kegiatan perbankan tidak terganggu karena adanya kasus tersebut. Ia juga menjamin keamanan nasabah Bank DKI.
"Dugaan tersebut tidak benar. Kasus yang terjadi tidak ada hubungannya dengan dana nasabah yang ada di Bank DKI karena tidak terkait dengan dana nasabah yang berada di Bank DKI," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Layanan dan kegiatan operasional perbankan tetap berjalan dengan normal," kata Herry.