Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras. Ia dipanggil untuk jadi saksi bagi tersangka Matheus Joko Santoso.
Ia sebelumnya juga pernah diperiksa KPK. Penyidik pun sempat menyita satu Brompton dari Hartono Laras karenadiduga terkait kasus.
"Diperiksa untuk tersangka MJS," kata plt juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (25/3).
Matheus Joko Santoso ialah PPK Kemensos yang sudah berstatus tersangka dalam kasus ini. Ia bersama PPK Kemensos lainnya Adi Wahyono diduga mengatur soal pembagian jatah bansos yang akan dikerjakan vendor.
Keduanya diduga meminta fee kepada sejumlah vendor yang mendapat pekerjaan itu. Fee itu diduga untuk Juliari Batubara selaku Menteri Sosial. Ketiganya sudah berstatus tersangka.
Dalam pemeriksaan hari, KPK juga memanggil sejumlah saksi lain. Baik dari Kementerian Sosial, vendor bansos, hingga pihak lain. Berikut daftar para saksi lain yang dipanggil KPK:
ADVERTISEMENT
Ali Fikri membenarkan Effendi Gazali yang dimaksud pakar komunikasi politik. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai maksud pemeriksaan ini.
"Perkembangannya pemeriksaan akan kami info lebih lanjut," ujar dia.
Baru kali ini muncul nama Effendi Gazali dalam kasus bansos. Nama dia sebelumnya muncul di kasus ekspor benih lobster. Hal itu memang terkait jabatannya selaku penasihat Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan.
Kasus dugaan suap Edhy Prabowo pun sudah selesai penyidikannya sehingga tidak ada lagi pemeriksaan saksi. Perkaranya sudah di tangan jaksa penuntut umum.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, KPK sedang mengusut dugaan suap terkait bansos sembako wilayah Jabodetabek di Kementerian Sosial. Kasus itu menjerat Juliari Batubara.
Politikus PDIP itu diduga menerima suap hingga Rp 17 miliar. Suap itu dari para vendor bansos yang dapat paket supplier dalam bansos corona wilayah Jabodetabek. Suap diduga berasal dari permintaan jatah Rp 10 ribu dari tiap paket bansos yang disalurkan senilai Rp 300 ribu.
Juliari Batubara melalui anak buahnya Matheus Joko dan Adi Wahyono selaku pejabat pembuat komitmen Kemensos diduga mengakali penunjukan vendor bansos. Atas upayanya, mereka mendapat imbal dari para vendor.
KPK pun dikabarkan sedang menyelidiki terkait pengadaan bansos yang diduga terjadi kerugian negara dalam pelaksanaannya