Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kasus Belum Terungkap, Keluarga PNS Bapenda Semarang Minta Bantuan Presiden
26 Oktober 2022 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Teki-teki pelaku pembunuhan PNS Bapenda Semarang, Paulus Iwan Boedi yang juga saksi kasus korupsi tersebut masih belum terungkap. Keluarga korban berharap ada perhatian dari Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
ADVERTISEMENT
Didampingi kuasa hukum, istri korban Onee Anggarawati bersama ketiga orang anaknya mendatangi lahan kosong di kawasan Marina, tempat jasad Iwan pertama kali ditemukan dengan kondisi hangus terbakar.
"Saya di posisi tempat suami saya meregang nyawa dengan kondisi yang Bapak ketahui. Tiap hari suami yang saya openi harus meninggal dengan posisi begini. Lihatlah kami, Pak. Harapan kami ada atensi, Pak Jokowi tolong pandang saya dan anak-anak," kata Onee di kawasan Marina, Semarang, Rabu (26/10).
Onee mengaku trauma dengan kasus tewasnya suaminya. Dia juga tak terima dengan perlakuan para pelaku terhadap suaminya. Dia berharap agar kasus ini mejadi perhatian.
"Bagi kami itu sebuah mimpi buruk yang tidak bisa kami terima, diketahui Pak Jokowi, Panglima dan para petinggi, kami itu keluarga yang harmonis. Karena masalah ini kami harus kehilangan keluarga yang jadi panutan kami. Sampai hari ini jujur saya belum bisa terima," ujar Onne sambil menangis.
Ia meminta jangan ada pihak-pihak yang dilindungi. Dia khawatir bila kasus ini tak terungkap, akan ada kasus lain yang menimpa banyak korban.
ADVERTISEMENT
"Apa yang harus diselesaikan dan ditindak tolong jangan dilindungi, nggih. Saya tidak ingin ada nasib yang sama seperti keluarga kita. Tolong lihat kami, saya, anak-anak. Intinya tolong dapat mengungkap. Terima kasih kepada yang sudah angkat kasus ini agar tidak tenggelam," tegas Onee.
Sementara itu kuasa hukum keluarga korban, Yunantyo Adi Setiawan berharap agar kasus ini mendapatkan perhatian dari Presiden, Kapolri hingga Panglima TNI. Sehingga, kasus ini tidak hilang dan keluarga mendapatkan keadilan.
"Kita mohon ada atensi Presiden, Menkopolhukam, Kapolri, Panglima TNI untuk merundingkan kasus ini agar permasalahan ini bisa terungkap dan tidak berlarut. Kalau makin berlarut takutnya menguap. Diharapkan cepat teratasi," ucap Yunanto.
Ia juga berharap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga melindungi keluarga korban karena pembunuh Iwan masih berkeliaran.
ADVERTISEMENT
"Terhadap beberapa instansi, pertama LPSK, seharusnya melakukan perlindungan terhadap keluarga korban. Kalau ada saksi dilindungi yang kemarin tiga orang, dua di antaranya tetap konsisten keterangannya, tapi ada satu yang berubah keterangan," imbuhnya.
"Di sini LPSK harus membantu saksi memberikan keterangan sebenarnya, tidak melindungi saksi yang mengubah keterangannya. Kalau saksi itu berubah terus keterangan terus dilindungi, bisa menghambat proses penyidikan. Kami usul LPSK evaluasi perlindungannya ke saksi yang mengubah keterangan atau mengubah cara kerjanya agar saksi tidak menghambat penyidikan," sambungnya.