Kasus COVID-19 Muncul, Kim Jong-un Lockdown Seantero Korut

12 Mei 2022 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pidato saat konferensi pendidikan militer Tentara Rakyat Korea yang diadakan pada 4 dan 5 Desember 2021 di Pyongyang, Korea Utara Korea. Foto: KCNA via AP
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pidato saat konferensi pendidikan militer Tentara Rakyat Korea yang diadakan pada 4 dan 5 Desember 2021 di Pyongyang, Korea Utara Korea. Foto: KCNA via AP
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un pada Kamis (12/5/2022) memberlakukan lockdown di seluruh kota dan kabupaten di negaranya. Langkah ini diambil usai kasus pertama penularan COVID-19 muncul di Korut.
ADVERTISEMENT
Kepada Partai Buruh, Kim mengatakan tujuan utama dari karantina darurat digunakan untuk mengendalikan dan mengelola penyebaran COVID-19.
Menurut Kim, lockdown dapat dengan stabil dan cepat menyembuhkan orang yang terinfeksi corona. Karantina wilayah juga dipercaya bisa menghilangkan sumber penularan dalam periode terpendek.
Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, menghadiri pertemuan dengan Nguyen Thi Kim Ngan, ketua Majelis Nasional Vietnam, di Majelis Nasional di Hanoi, Vietnam, pada hari Jumat, 1 Maret 2019. Foto: SeongJoon Cho/Pool melalui Reuters
Dalam menghadapi lockdown, Kim memastikan pasokan medis cadangan darurat akan segera dimobilisasi.
Sebelumnya, Korea Utara tidak pernah mengkonfirmasi satu pun infeksi virus corona.
Hal itu membuat para pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat meragukan laporan tersebut. Pasalnya, kasus varian Omicron menyebar dengan sangat luas dan cepat di negara tetangganya, Korea Selatan dan China.
Korut pun telah menolak pengiriman vaksin dari program berbagi vaksin COVID-19 global COVAX dan vaksin Sinovac Biotech dari China.
ADVERTISEMENT
Sebuah situs web berbasis di Korsel yang memantau kegiatan di Pyongyang mengatakan, pada pekan ini warga Korut telah diberi tahu untuk kembali ke rumah dan tetap di dalam rumah dengan alasan masalah nasional tanpa diberikan rincian.
Pada Kamis (12/5/2022) televisi pemerintah China melaporkan Korut telah mewajibkan penduduknya untuk tinggal di rumah sejak 11 Mei karena banyak dari mereka memiliki dugaan gejala flu, tanpa merujuk pada COVID-19.
Media pemerintah melaporkan sub-varian dari virus Omicron yang sangat menular telah terdeteksi di kota Pyongyang.
"Ada insiden darurat terbesar di negara ini, dengan lubang di bagian depan karantina darurat kami, yang telah disimpan dengan aman selama dua tahun dan tiga bulan terakhir sejak Februari 2020," kata kantor berita resmi KCNA seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Laporan itu mengungkap orang-orang di Pyongyang telah tertular varian Omicron, tanpa memberikan rincian tentang jumlah kasus atau kemungkinan sumber infeksi. Sampel orang yang terinfeksi dikumpulkan pada 8 Mei.
Laporan tersebut disampaikan ketika Kim memimpin pertemuan Partai Buruh untuk membahas tanggapannya terkait wabah pertama COVID-19 di Negeri Para Petapa.
Penulis: Sekar Ayu.