Kasus Mayat Ibu di Koper: Korban Penjual Gorengan, 2 Hari Hp Tak Aktif

12 Agustus 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
eye-off
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
Koper merah berisi mayat ibu. Dok: Polres Pangkep
Koper merah berisi mayat ibu. Dok: Polres Pangkep
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Koper merah di kamar kos di Jalan Pelelangan, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), berisikan mayat seorang ibu bernama Ramlah (47 tahun)—penghuni kamar kos tersebut.
ADVERTISEMENT
Koper itu ditemukan oleh anak Ramlah, Sri Mariyani Daeng Caya (30), pada Minggu sore (11/8).
"Kondisi jasad dalam koper itu masih utuh. Korban ini diduga dibunuh lalu dimasukkan ke dalam koper dengan cara lipat karena ditemukan tertelungkup," kata Kasi Humas Polres Pangkep, AKP Imran, kepada kumparan, Senin siang (12/8).
Bagaimana perkembangan kasus ini?
"Anggota masih di lapangan untuk selidiki kasus ini. Sementara mayat sudah dibawa ke RS Bhayangkara dan selanjutnya dibawa ke Jeneponto dimakamkan," kata Imran.

Penjual Gorengan Keliling

Ramlah tercatat sebagai warga asli Kabupaten Jeneponto. Dia merantau ke Kabupaten Pangkep, untuk berjualan gorengan keliling. "Jualan gorengan keliling di sini (Pangkep)," kata Imran.
Di Pangkep, dia hanya tinggal dengan mengontrak di kos warga. Ia pun sudah terbilang lama di Pangkep. "Sudah lama di Pangkep. Sudah 15 tahun dan cuma kos-kosan," sambungnya.
ADVERTISEMENT

Penuturan Anak

Sri Mariyani bercerita bahwa ia menemukan mayat ibunya dalam koper yang disimpan di dalam kosan, Minggu sore (11/8).
Sri mengaku, ia mengunjungi ibunya lantaran khawatir. Sebab, dua hari terakhir nomor hpnya tidak aktif.
"Saya telepon-telepon tapi tidak aktif. Sudah dua hari tidak aktif, jadi saya ke Pangkep untuk lihat ibuku," kata Sri.
Ia mengaku ibunya telah lama tinggal sendiri di Kabupaten Pangkep. Kesehariannya adalah jualan gorengan.
"Asli Jeneponto tapi merantau di sini jualan gerobak sudah 12 tahun di sini terakhir kontrak. Dua hari lalu komunikasi penasaran kenapa tidak aktif nomornya tidak seperti biasanya," ucapnya.
Sesampainya di Pangkep, Sri langsung ke kos ibunya. Di situ, ia tidak menemukan ibunya. Sempat mencari dan hanya menemukan koper merah yang telah dikerumuni lalat dan berbau busuk.
ADVERTISEMENT
"Pertamanya saya saya lihat ada kayak darah. Dan saya balik itu (koper), kayak ada rambut. Di situlah saya buka sedikit-sedikit," sambungnya.
Setelah mengetahui ibunya tewas dalam koper, Sri kemudian lapor polisi.