Kasus Nasi Kotak di Bantul: 160 Alami Gejala Keracunan, 8 Dirawat di RS

12 September 2024 22:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo di Kepatihan Pemda DIY. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo di Kepatihan Pemda DIY. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo angkat bicara terkait kasus dugaan keracunan nasi kotak saat acara penyerahan SK di Desa Rintisan Budaya di Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, pada Selasa, (10/9).
ADVERTISEMENT
"Banyak warga kita yang mengalami sakit perut, diare, pusing-pusing. Mungkin gejala keracunan. Tapi alhamdulillah teman-teman Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pak Lurah, melakukan gerak cepat," kata Joko kepada wartawan, Kamis (12/9).
Joko mengatakan pihaknya telah menelusuri siapa saja warga yang mengalami gejala keracunan tersebut. Hasilnya ditemukan ada 100 lebih warga yang mengalami gejala tersebut, bahkan ada yang sampai dirawat di rumah sakit.
"Sempat bincang-bincang ke Kepala Dinas Kesehatan. Ini sampai dengan hari ini warga kita yang bergejala ada 160. Kemudian yang harus dirawat di rumah sakit ada sekitar delapan orang," katanya.
Pemkab Bantul, lanjut Joko, akan mengupayakan pengobatan bisa ditanggung BPJS. Jika ada yang tak punya maka akan dibantu dengan Jamkesda.
"Karena apa pun harus segera kita selesaikan, kita bantu warga kita dan kita tolong," katanya.
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Getty Images/kumparan
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Panembahan Senopati Fauzan mengungkapkan perkembangan perawatan para pasien tersebut.
ADVERTISEMENT
"Masih di UGD sama bangsal. Sekitar 5 yang sudah masuk," kata Fauzan.
"Secara umum penanganan di rumah sakit sudah membaik. Meskipun kita tetap masih siaga dengan menunggu perkembangan yang ada," bebernya.
Penyebab dugaan keracunan itu masih belum diketahui. Uji laboratorium masih dilakukan untuk mengungkapnya.