Kasus Varian Corona Lambda di Dunia Menurun dalam 4 Minggu Terakhir

9 September 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Varian corona Lambda sempat menarik perhatian dunia dan dianggap sebagai ancaman baru yang potensial beberapa waktu lalu. Namun varian yang pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020 proporsinya mulai menurun di dunia.
ADVERTISEMENT
"Meskipun kasus yang melibatkan Lambda meningkat pada bulan Juli 2021, laporan varian ini telah turun secara global selama empat minggu terakhir," demikian data di GISAID, dikutip dari Reuters, Kamis (9/9).
WHO sebelumnya mengklasifikasikan Lambda sebagai varian bunga. Artinya membawa mutasi yang diduga menyebabkan perubahan penularan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Namun studi terkait ini masih diteruskan dan dalam penyelidikan. Studi laboratorium menunjukkan ia memiliki mutasi yang melawan antibodi yang diinduksi vaksin.
Tidak seperti varian virus corona dalam grup Varian of Concern, varian SARS-CoV-2 di daftar Varian of Interest, termasuk Lambda di dalamnya, belum terbukti menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia.
Pada awal 2021, di Chili, varian Lambda menginfeksi sekitar 32 persen pasien corona, selebihnya pasien COVID-19 di sana banyak terinfeksi varian Gamma yang berasal dari Brasil. Negara-negara lain seperti Argentina dan Ekuador juga telah melaporkan peningkatan prevalensi varian baru ini.
ADVERTISEMENT