news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Waspada Varian Baru Corona Lambda, Sudah Menyebar di 29 Negara

17 Juni 2021 18:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa varian baru virus corona bernama Lambda telah teridentifikasi di 29 negara, terutama di Amerika Selatan.
ADVERTISEMENT
Pertama kali diidentifikasi di Peru, virus corona varian Lambda diklasifikasikan masuk daftar Variant of Interest pada Senin (14/6), karena tingkat penyebarannya yang cukup tinggi di Amerika Selatan. Sejak April 2021, Lambda telah merajalela di Peru, di mana sekitar 81 persen kasus corona di sana dikaitkan dengan varian ini.
Di Chili, varian Lambda menginfeksi sekitar 32 persen pasien corona, selebihnya pasien COVID-19 di sana banyak terinfeksi varian Gamma yang berasal dari Brasil. Negara-negara lain seperti Argentina dan Ekuador juga telah melaporkan peningkatan prevalensi varian baru ini.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke mobil warga yang tiba di lokasi pemilu di Huaros, Peru, Minggu (11/4). Foto: Alessandro Cinque/Reuters
WHO melaporkan, corona garis keturunan Lambda membawa mutasi yang bisa meningkatkan penularan atau memperkuat ketahanan virus terhadap antibodi. Kendati begitu, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk membuktikan dan memahami varian Lambda.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti varian virus corona dalam grup Varian of Concern, varian SARS-CoV-2 di daftar Varian of Interest, termasuk Lambda di dalamnya, belum terbukti menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia.
Salah satu mutasi corona yang dilabeli Varian of Concern adalah Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India dan dilabeli sebagai Varian of Interest hingga 11 Mei 2021. Ketika Delta menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, ini mendorong WHO untuk mengklasifikasikannya sebagai Varian of Concern.
Varian Delta, menurut WHO, sudah menyebar ke lebih dari 80 negara dan terus bermutasi. Sekitar 10 persen dari semua kasus COVID-19 baru di AS disebabkan oleh varian ini. Sejumlah studi juga menunjukkan Delta lebih menular dibanding virus corona varian lain.
ADVERTISEMENT