Kata Ahli soal Kejanggalan Tragedi Kualanamu: CCTV Direkayasa, Lift Mudah Dibuka

4 Mei 2023 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi membuka pintu lift Bandara Kualanamu menggunakan tangan, dalam Olah TKP, Rabu (3/5). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi membuka pintu lift Bandara Kualanamu menggunakan tangan, dalam Olah TKP, Rabu (3/5). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Persoalan CCTV di lift Bandara Kualanamu yang tak dibuka saat peristiwa Aisiah Hasibuan jatuh masih menjadi pertanyaan besar. Sementara di publik, beredar video detik-detik Aisiah jatuh.
ADVERTISEMENT
Simak video di bawah ini:
Dari video CCTV yang beredar, tampak Aisiah panik sambil berusaha menelepon seseorang. Liftnya diduga tak berfungsi normal.
Lift tersebut double sided, alias kedua sisi pintunya bisa terbuka. Korban juga terlihat sempat membuka paksa sisi kanan dari lift, lalu terbuka.
Sementara ia tak sadar pintu sebelahnya terbuka normal. Saat ingin keluar ia terperosok di rongga lift. Kapolda Sumut Irjen Panca Putra menyebut ada celah 40-60 cm.
Peristiwa itu terlihat di CCTV terjadi pada 24 April 2023. Sementara Aisiah baru ditemukan petugas pada 27 April, itu karena adanya bau busuk di sekitar lift.
Terkait video CCTV yang beredar, ahli digital forensik, Abimanyu Wachjoewidajat, mengungkapkan analisisnya. Ada sejumlah kejanggalan, dan dugaan bahwa video itu direkayasa.
ADVERTISEMENT
Berikut analisis lengkap Abimanyu yang disampaikan ke kumparan, Kamis (4/5):
Bukti temuan serta kejanggalan rekaman CCTV pada kejadian kecelakaan yang menewaskan wanita pengunjung di Bandara Kualanamu:
1. Rekaman CCTV yang beredar sangat tidak lazim karena framenya terlalu sempit berarti dekat dengan objek. Padahal fungsi kamera CCTV adalah mengcover seluruh kejadian yang ada pada lift dan pasti cover frame seharusnya seluas area lift.
Semua pojok tercakup. Karena tujuan CCTV tersebut juga gunanya agar bisa mengetahui Apabila ada tindakan tidak lazim/kriminal yang terjadi di dalam lift.
Pada tayangan tersebut jelas terpotong mengenai apa yang dilakukan si wanita pada panel lift.
2. Pada kiri bawah tayangan jelas tertulis Dome. Apabila label tersebut adalah tentang jenis kamera yang digunakan maka hal ini janggal karena framingnya sangat tidak sesuai dengan tayangan CCTV. Di mana kamera Dome mempunyai kemampuan spesial yaitu mampu mengcover secara luas area dalam lift.
ADVERTISEMENT
3. Tanggal yang ditampilkan pada CCTV itu jelas-jelas bukan tanggal CCTV melainkan tanggal rekaman ulang. Dan kejanggalan ini sangat nyata di mana rekaman CCTV yang asli tidak kelihatan tanggal dan jam.
Padahal label DateTime Stamp itu merupakan suatu hal yang wajib tayang pada semua CCTV apalagi pada area penting seperti bandara. Jadi semakin jelas bahwa tayangan yang tersebar adalah hasil cropping, bukan tayangan aslinya
4. Pada berita yang tersebar disampaikan bahwa kata petugas, si wanita tidak melihat saat pintu lift yang di belakangnya terbuka. Padahal bukti digital jelas menunjukkan bahwa lift yang terbuka di belakangnya itu pun bukan pada level lantai yang seharusnya.
Terlihat jelas ada celah lebar, bisa dibandingkan dengan bukti digital yang menunjukkan lebar celah yang sama terlihat pada pintu depan si wanita saat dia bergegas lalu terjerumus.
ADVERTISEMENT
5. Semua lift modern dikendalikan secara digital, itu berarti mempunyai sensor-sensor digital yang canggih dan akan memberitahu operator lift apabila terjadi pembukaan paksa pada lift.
Lalu mengapa pada kejadian ini petugas lift bandara tidak mengetahui dan juga tidak ada Broadcast Alert yang harusnya terjadi dengan tujuan agar pihak security di area lift mengetahui adanya hal yang janggal terjadi.
Apalagi mengingat hal ini terjadi di bandara di mana pengamanan seharusnya lebih ekstra karena lokasi tersebut seharusnya sangat sensitif atas segala tindakan kriminal dan abnormal yang terjadi.
6. Dari potongan tayangan terlihat si wanita melakukan banyak tindakan pada panel mungkin salah satunya menekan tombol panik yang ada pada panel tetapi lalu tidak ada jawaban/respons dari petugas yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Mengenai pembuktian ini dapat kita ungkapkan apabila sudah ada rekaman CCTV yang bukan hasil crop. Tindakan penekanan panel tersebut normalnya pasti tercatat pada log lift, yang harusnya ada dan bisa dilihat aparat saat menelusuri kronologi kejadian.
7. Perhatikan rekaman CCTV di mana gambar terputus-putus hal ini menunjukkan bahwa hasil rekaman tersebut telah mengalami editan baik secara durasi maupun cropped Zoom. Untuk kejadian seperti ini sangat mungkin hal itu dilakukan untuk menutupi hal-hal yang terjadi pada saat sebelum dan sesudah kejadian.
Apabila petugas beralibi bahwa pemotongan tersebut dilakukan untuk menutupi wajah korban maka hal tersebut sangat tidak lazim. Karena penutupan wajah seharusnya cukup dengan blur bukan pemotongan bagian tayangan maupun cropping.
ADVERTISEMENT
8. Perhatikan si wanita tubuhnya kecil. Apabila alibi petugas bandara menyatakan bahwa si wanita membuka paksa pintu lift maka jelas bahwa lift Bandara Kualanamu sangat tidak aman. Terbukti mudah dibuka paksa dengan jari wanita yang tanpa tambahan alat apa pun. Bayangkan apabila lift tersebut bisa dibuka paksa oleh anak kecil, mengerikan.
Pengecekan lift di lantai 3 Bandara Kualanamu. Foto: Tri Vosa/kumparan
Saya sangat menganjurkan bahwa untuk pengungkapan hal ini maka CCTV harus diperiksa baik pada media perekaman maupun DVR dan NVRnya. Begitupun prosedur penanganan CCTV di bandara harus dievaluasi kembali karena jelas sekali ada faktor kontrol yang terabaikan.
Ingat kejadian yang melibatkan Ferdy Sambo bahwa bukti pengungkapan utama adalah CCTV dan saat itu saya pula yang mengungkapkan mengenai kejanggalan pada tayangan tersebut. Dan sekarang pada kejadian yang ini jelas sekali kita bisa mengungkapkan kejadian yang sebenarnya apabila tayangan CCTV tidak direkayasa.
ADVERTISEMENT