Kata Pemprov DKI soal Isu Sumur Resapan Sengaja Ditutup dan Sebabkan Banjir

4 Maret 2024 19:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumur resapan di SDN Cipinang Melayu 05 Pagi, Jakarta Timur, Selasa (7/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sumur resapan di SDN Cipinang Melayu 05 Pagi, Jakarta Timur, Selasa (7/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI angkat bicara terkait isu yang ramai di media sosial yang menyebutkan bahwa sumur resapan di Jakarta sengaja ditutup. Hal ini diduga menjadi penyebab banjir dan genangan yang terjadi di Jakarta pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum menegaskan, informasi di media sosial yang menyebutkan banjir di Jakarta karena sumur resapan di Jakarta ditutup, kurang tepat.
“Dinas SDA tidak ada memerintahkan untuk melakukan penutupan sumur resapan di jalan. Apabila ada sumur resapan yang tertutup, kami akan lakukan pengecekan untuk pemeliharaan, sehingga sumur resapan dapat berfungsi seperti seharusnya dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,” tegas Ika dalam keterangan tertulis, Senin (4/3).
Pembangunan sumur resapan oleh Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Yayasan FIELD di 8 desa sekitar Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan
Ika menambahkan, Pemprov DKI melalui SDA berkomitmen untuk menanggulangi banjir, salah satunya dengan tetap menganggarkan biaya pemeliharaan sumur resapan di setiap Suku Dinas SDA yang ada di lima wilayah administrasi DKI Jakarta.
"Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu terjadi karena beberapa penyebab, salah satunya adalah curah hujan yang ekstrem dalam durasi waktu yang cukup lama, sehingga melebihi kapasitas tampung drainase yang ada," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ramai di media sosial isu penutupan sumur resapan di sejumlah wilayah yang ada di Jakarta. Netizen menyebut, ada penutup sumur resapan sudah ditutup dan mulus lagi.
Hal ini diduga menjadi penyebab terjadinya banjir parah di kawasan Jakarta.
Sumur resapan dinilai salah satu solusi mengurangi banjir di ibu kota. Anies Baswedan telah membuat beberapa program penanganan banjir selama ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu programnya adalah membangun puluhan ribu sumur resapan.
Pembangunan sumur resapan ini diklaim oleh Anies efektif menangani banjir di wilayah dataran cekung di DKI Jakarta yang banyak ditemui di wilayah selatan Jakarta.
“Karena memang tempat-tempat yang cekungan seperti inilah yang paling potensi [banjir]. Di situlah yang harus dipompa. Di situlah jawaban mengapa sumur resapan itu penting [dibangun],” kata Anies kepada wartawan seusai meninjau lokasi Jakarta Recycle Center di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 5 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pidato pamitan kepada warga Jakarta di Balai Kota, Minggu (16/10/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Sumur resapan itu penting untuk daerah yang cekung. Kalau daerahnya tidak cekung, air mudah mengalir, tapi daerah-daerah yang cekung ketika terjadi hujan dengan volume yang amat tinggi lalu diandalkannya pompa untuk mengalirkan ke tempat lain,” jelasnya.
Dinas SDA mengajukan anggaran untuk pembangunan sumur resapan, pemanenan air hujan (PAH) dan konservasi air tanah sebesar Rp 19,7 miliar dalam Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2023.
Namun akhirnya setelah melalui pembahasan dalam rapat komisi, anggaran disepakati sebesar Rp 1 miliar. Berkurang Rp 18,7 miliar dari anggaran yang diajukan.