Kata Pesepeda Road Bike saat Dibandingkan dengan Starling yang Tertib di Kiri

31 Mei 2021 15:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepeda road bike, Yudy Ahmad. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pesepeda road bike, Yudy Ahmad. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Di media sosial, pesepeda road bike menuai kritik soal bersepeda 'menguasai' jalur kanan. Lalu muncul foto-foto membandingkan pesepeda road bike dengan para pedagang Starling atau kopi keliling yang bersepeda tertib di jalur kiri.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, ada juga yang meminta agar pesepeda road bike mencontoh ibu-ibu petani bawang di Brebes yang berbaris rapi di kiri jalan.
Apa kata pesepeda road bike soal perbandingan itu?
"Ya enggak pas," kata pengguna road bike Wachyudi saat berbincang dengan kumparan, Senin (31/5).
Pengguna road bike bergerak dengan kecepatan. Bisa 40-50 Km/jam, berbeda dengan pedagang starling dan ibu-ibu petani bawang.
Dalam rombongan road bike, dengan dua saf berjajar, biasanya yang paling depan sebagai penarik, kecepatan bahkan bisa 60 Km/jam. Jadi berbeda jauh dengan pedagang starling.
Pesepeda road bike, Yudy Ahmad. Foto: dok. Istimewa
"Kan di kanan juga berpeloton saat pagi hari, ketika jalan di Jakarta belum terlalu ramai," ujar pegawai BUMN yang sudah 3 tahun bermain road bike ini.
ADVERTISEMENT
Wachyudi meminta pengertian para pengendara. Para pengguna road bike biasa mengambil jalan di pagi hari sekitar pukul 05.30-07.00 WIB. Mengambil jalur kanan juga untuk keselamatan.
"Dengan kecepatan tinggi di jalur kiri bahaya, ada kerikil saja bisa goyang," beber dia.
Bukan mencari pembenaran, tapi para pegiat sepeda road bike ini mau tak mau memakai jalur kanan. Untuk ke arena balap, memakan waktu dan jarak.
Pengguna road bike didominasi orang kantoran di Jakarta, apabila ke Sentul ada jarak yang mesti ditempuh, karena biasanya usai memacu sepeda langsung ngantor.
Kemudian kalau di Rawamangun, ada persyaratan sepeda khusus. Untuk di lokasi lain, misal BSD atau di Cibubur, juga terkendala jarak.
"Kami mohon pengertian saja, lagian kan enggak 24 jam di jalan. Paling maksimal 2 jam," tutur dia.
ADVERTISEMENT