Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Satu dari 53 awak KRI Nanggala yang gugur, yakni Letkol Laut (E) Irfan Suri. Dia menjadi satu non-ABK yang ikut dalam latihan peluncuran torpedo di perairan Bali.
ADVERTISEMENT
Letkol Irfan merupakan tenaga ahli di Dinas Material Senjata dan Elektronikka (Disnakel) TNI AL. Dia pula yang bertanggung jawab terhadap torpedo yang akan diluncurkan KRI Nanggala dalam latihan itu.
Wakasal Laksamana Madya Heri Purwono mengatakan sebelum latihan dimulai, Letkol Irfan sempat bertemu dengan Heri. Saat itu, sebenarnya Irfan tak perlu terjun langsung berada di KRI Nanggala untuk memastikan peluncuran torpedo berjalan baik.
"KSAL kunjungan ke Letkol Irfan Suri tenaga ahli Disnakel, bertanggung jawab terhadap torpedo bukan awak tersebut," kata Heru dalam konferensi pers di Mabes TNI AL, Selasa (27/4).
Heri ingat betul bagaimana Irfan dengan gigih menolak untuk tidak bergabung dengan KRI Nanggala dalam latihan itu. Heri sempat terdiam sejenak seperti menahan tangis.
ADVERTISEMENT
"Sebelum kejadian, beliau bertanggung jawab kesiapan torperdo, ingin sekali ikut. Saya sudah larang, sudah dilarang pun dia katakan, 'saya enggak pak, saya harus bertanggung jawab kesiapan torpedonya'," tutur Heri sambil terisak.
"Itu kenangan terkahir beliau," sambung dia.