Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kebakaran di Gili Lawa Darat, Salah Siapa?
4 Agustus 2018 9:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kawasan Taman Nasional Komodo, tepatnya di Gili Lawa Darat, hangus dilalap si jago merah pada Rabu (1/8). Diduga kebakaran yang melanda area seluas 10 hektar itu disebabkan oleh kegiatan foto prewedding yang menggunakan efek api dalam sesi pemotretan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini unsur kesengajaan atau tidak kita belum tahu, tapi mungkin kelalaian karena menggunakan foto prewedding pakai bunga api," ujar Peneliti Flora Fauna di Balai Taman Nasional Komodo, Kefi, saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (3/8).
Insiden tersebut diduga terjadi pada pukul 20.00 WITA dan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.00 WITA. Kefi menuturkan, saat pemadaman berhasil dilakukan, oknum tim foto prewedding telah diamankan pihak kepolisian untuk penyelidikan.
"Tersangkanya lagi diproses secara hukum di Polres," kata Kefi.
Meski demikian, menurut Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan, akibat kebakaran tersebut kawasan Gili Lawa Darat harus ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan. Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih memonitor wilayah tersebut untuk mengetahui apakah kebakaran itu berdampak pada ekosistem.
ADVERTISEMENT
"Saat ini Polres Manggarai Barat bersama PPNS Balai Gakkum Wilayah Jabanusra masih melakukan proses penyelidikan penyebab kebakaran," ujar Budhy.
Namun, menurut Otoritas Balai Taman Nasional Komodo memastikan peristiwa tersebut tidak mengganggu habitat komodo. Sebab, tidak ada komodo yang hidup di kawasan tersebut.
Hanya saja, kebakaran itu tetap disayangkan. Apalagi Gili Lawa yang terkenal dengan savananya sering menjadi tempat turis menikmati matahari terbit dan terbenam. Imbas kebakaran tersebut, diperkirakan hingga musim hujan tahun depan, baru padang rumput itu bisa tumbuh seperti semula.
Meski kebakaran diduga dipicu oleh penggunaan api di kegiatan foto prewedding, ada versi lain yang menyebut kebakaran disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang wisatawan.
"Kita masih selidiki, apakah itu karena prewedding, puntung rokok atau apa," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules A Abast saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (3/8).
ADVERTISEMENT
Abast menambahkan, pihaknya baru saja menerima laporan dari Taman Nasional Komodo. "Masih kita periksa saksi-saksi. Kapolres Manggarai Barat juga bilang masih tahap penyelidikan," ujar dia.
Abast menjelaskan, belum ada tersangka terkait kebakaran Gili Lawa ini. "Belum diketahui ada unsur kesengajaan atau tidak. Masih penyelidikan," ungkapnya.
Ia juga menyebut saat ini pihaknya masih fokus pada pemeriksaan saksi-saksi baik dari pihak petugas taman, kru kapal, maupun pemandu wisata. Selain itu, ia juga menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Komodo untuk mendata kapal dan tour guide yang saat kejadian berada di lokasi.
"Mudah-mudahan dalam dua hari ini kita tuntaskan untuk melakukan pemeriksaan pada saksi-saksi," ujar Abast kepada kumparan, Sabtu (4/8).
Menurut Abast, hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Ia membenarkan memang muncul berbagai spekulasi yang viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Tapi sejauh ini kalau ada dari pihak kita, pihak kepolisian dari Polres Manggarai Barat, untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Jadi belum mengeluarkan statement karena kita masih proses," lanjutnya.
Abast menuturkan, hasil penyelidikan yang dilakukan kepada para saksi akan disinkronkan dengan alat bukti pendukung lainnya setelah ada olah TKP. Untuk itu, Abast mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Labfor cabang Denpasar.
"Kita sudah surati dan kita sedang menunggu kedatangan Tim Labfor cabang Denpasar. Mudah-mudahan dalam satu sampai dua hari dia bisa tiba di Labuhan Bajo untuk lakukan olah TKP bersama-sama dengan Polres Manggarai Barat," pungkasnya.