Kedubes Inggris Luncurkan FAST, Bantu Ketahanan Pangan Berkelanjutan di RI

20 Februari 2025 13:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dalam peluncuran Forest Agriculture and Sustainable Trade Programme (FAST) di Jakarta, Kamis (20/2/2025). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dalam peluncuran Forest Agriculture and Sustainable Trade Programme (FAST) di Jakarta, Kamis (20/2/2025). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Inggris bersama Kemenko Perekonomian meluncurkan program perdagangan berkelanjutan yang fokus pada kelapa sawit dan kakao, yang dinamakan Forest, Agriculture and Sustainable Trade Programme (FAST).
ADVERTISEMENT
Duta besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, mengungkapkan peluncuran program ini wujud kerja sama strategis kedua negara di berbagai bidang.
"Iklim, keberlanjutan, dan ketahanan pangan adalah inti dari semua itu. Dan FAST adalah tentang bagaimana Inggris dan Indonesia bekerja bersama untuk mendukung produksi komoditas berkelanjutan oleh Indonesia yang benar-benar bekerja dengan pertanian dan keberlanjutan, dengan swasembada pangan," kata Jermey di Le Merieden Hotel, Jakarta, Kamis (20/2).
Jermey mengatakan, program ini membantu Indonesia untuk bisa berkompetisi di pasar global dengan komoditas unggulan khususnya minyak sawit dan minyak kelapa.
"Inggris dan Indonesia telah lama bekerja sama untuk mendukung komoditas berkelanjutan lewat FAST. Kami berharap kami dapat melihat petani Indonesia, petani kecil di tengah daerah terpencil dapat mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka, yang memungkinkan anak-anak dan keluarga mereka bersekolah, meningkatkan standar kehidupan mereka," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Dan agar pasokan ke Inggris dan pasar global dari Indonesia dapat lebih berkelanjutan dari sebelumnya. Itulah transformasi dari rantai pasok pertanian yang ingin kami kolaborasikan bersama Indonesia," lanjutnya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dalam peluncuran Forest Agriculture and Sustainable Trade Programme (FAST) di Jakarta, Kamis (20/2/2025). Foto: Nadia Riso/kumparan
Lebih lanjut, Jermey mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan masuk dalam 5 besar eksportir kakao untuk dunia.
"Ini adalah sesuatu yang perlu dirayakan. Industri ini menyediakan mata pencaharian bagi jutaan petani kecil dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi, termasuk target 8% pertumbuhan ekonomi yang diungkapkan Presiden Prabowo," tuturnya.
Jermey mengatakan, Inggris adalah konsumen utama kelapa sawit dan kakao. Sehingga, ia merasa ada tanggung jawab untuk memastikan komoditas yang diimpor sesuai dengan standar keberlanjutan.
"Komoditas ini penting untuk ekonomi dan pasar global kita. Namun, keberhasilan jangka panjang semua industri komoditas ini tergantung pada keberlanjutan dalam cara produksinya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Jermey mengatakan untuk mencapai keberlanjutan itu menemui sejumlah tantangan mulai dari deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga kesenjangan sosial.
"Apa yang benar-benar penting adalah bagaimana kita menghadapi tantangan ini melalui kerja sama, melalui inovasi dan melalui komitmen tegas yang ditunjukkan oleh pemerintah kita, bisnis kita, dan masyarakat sipil di kedua negara," pungkasnya.