Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Setidaknya, Ketua RT 10 Pejaten Barat, Agus, pernah bertemu dengannya—sekali. Kepada Infoindonesia.id yang bekerja sama dengan kumparan untuk menelusuri isu poligami dan KTP ganda Burhanuddin, Agus bercerita pernah bertemu Burhanuddin di rumah salah seorang warganya yang bernama Mia Amiati, seorang jaksa.
Kala itu, Agus tengah mendampingi Tim Google Maps melakukan pemetaan di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Agus yang tak pernah sama sekali menginjakkan kaki ke rumah Mia—yang setahunya adalah “penggede”—pun akhirnya memasuki pekarangan Mia berbekal surat izin dari kelurahan.
Kebetulan Burhanuddin—yang sepemahaman Agus adalah suami Mia—baru saja pulang. “Dia pakai jas rapi, bertanya ‘Ada apa ini?’ Kami jelaskan, ‘Ini sedang ada pemetaan dan ini surat resmi dari kelurahan.’ Dia agak keberatan,” ujar Agus.
Dari raut wajah Burhanuddin, Agus langsung mengerti bahwa ia tak disambut. “Kesannya dia keberatan. Sudah, cuma sekali itu (bertemu). Setelah itu dia masuk, enggak (pernah) ketemu lagi,” kata Agus.
Agus sama sekali tak tahu bahwa Burhanuddin seorang jaksa seperti Mia, bahkan kini Jaksa Agung Republik Indonesia. Agus mengira Burhanuddin adalah pengusaha yang punya urusan bisnis di Bandung, dan karenanya lebih sering berada di Bandung.
Berdasarkan KTP elektronik terbaru Burhanuddin, ia memang berdomisili di Cipeundeuy, Padalarang, Bandung Barat. Namun, Burhanuddin juga tercantum dalam Kartu Keluarga Mia sebagai kepala keluarga yang beralamat di Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Apakah Burhanuddin yang tinggal di Bandung dan di Pejaten adalah orang yang sama? Yang Agus tahu, Burhanuddin memang suami Mia.
“Katanya, dia (Burhanuddin) sudah update KTP di Bandung—e-KTP,” tutur Agus.
Ia tak pernah mengenal lebih jauh sosok Burhanuddin. Menurutnya, sejak ketua RT masih dijabat oleh bapaknya, data “suami Bu Mia” tidak pernah ada.
Apa yang sesungguhnya disembunyikan Burhanuddin dari warga setempat?