Keluarga Ibu di Serang Buka Suara: Meninggal Bukan Kelaparan, tapi Kelelahan

22 April 2020 17:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinas Sosial Kota Serang beri bantuan sembako kepada keluarga Yuli. Foto: Dok. Dinas Sosial Serang
zoom-in-whitePerbesar
Dinas Sosial Kota Serang beri bantuan sembako kepada keluarga Yuli. Foto: Dok. Dinas Sosial Serang
ADVERTISEMENT
Suami dan juga kakak Yuli Nur Amelia (42), seorang ibu 4 anak di Serang yang meninggal dunia, buka suara. M. Kholik, suami Yuli, mengatakan istrinya itu meninggal bukan karena kelaparan. "Saya sebagai suami almarhum Ibu Yuli, saya menyatakan bahwa istri saya itu meninggal karena kelaparan enggak benar, yang benar istri saya meninggal itu karena kecapaian dan kelelahan," ujar Kholik dalam sebuah video pernyataan, Rabu (22/4). Senada dengan Kholik, Icih, kakak Yuli, juga menyatakan kakaknya itu meninggal karena kelelahan. "Bukan karena kelaparan atau tidak makan selama dua hari," ujar Icih. Lebih lanjut Icih juga tak ingin kabar kematian kakaknya itu kembali diungkit.
ADVERTISEMENT
Yuli, warga Kelurahan Lontarbaru, Kecamatan Serang, Banten itu meninggal pada Senin (20/4) sore. Sebelum meninggal, kondisi keluarga Yuli menyedot perhatian warganet.
Suaminya berprofesi sebagai pemulung. Sejak wabah corona, si suami tak lagi bisa bekerja. Akibat hal tersebut, Yuli tak mampu membeli beras untuk dimasak.
Hal tersebut berlangsung selama dua hari. Akibatnya, Yuli beserta suami dan empat anaknya tak bisa makan. Selama dua hari itu mereka hanya minum air putih.
Setelah viral, Yuli akhirnya mendapat bantuan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, partai politik hingga relawan kemanusiaan di Kota Serang pada Sabtu (18/4). Namun, dua hari usai mendapatkan sembako, Yuli meninggal.
Pernyataan suami terkait istrinya yang meninggal dunia di Serang. Foto: Dok. Istimewa
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Serang, Hari Pamungkas, membantah apabila penyebab kematian Yuli disebut akibat kelaparan. Menurut Hari, Yuli meninggal akibat sudden death atau kematian mendadak karena serangan jantung.
ADVERTISEMENT
"Dugaan diagnosis yang tertera dalam surat keterangan kematian, wawancara, kemudian mendengarkan riwayat penyakit yang bersangkutan dari suaminya, tidak ada riwayat penyakit berat," ucap Hari, Selasa (21/4).
******** (Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*** Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.