Keluarga Mormon AS: Kartel Meksiko Lebih Kejam dari ISIS

8 November 2019 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga melihat mobil milik salah satu keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang terbakar karena diserang oleh orang tidak dikenal, di Bavispe, Sonora, Meksiko, Selasa (5/112019). Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga melihat mobil milik salah satu keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang terbakar karena diserang oleh orang tidak dikenal, di Bavispe, Sonora, Meksiko, Selasa (5/112019). Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
ADVERTISEMENT
Keluarga Mormon Amerika Serikat korban pembantaian mendesak pemerintah Meksiko untuk menerima bantuan asing untuk memberantas kartel narkotika. Menurut mereka, kartel narkotika semakin kejam, bahkan lebih kejam dari ISIS.
ADVERTISEMENT
Sembilan orang tewas dalam serangan kartel pada Senin lalu di Meksiko. Korban terdiri dari tiga orang perempuan, sisanya anak-anak. Korban termuda dua bayi kembar berusia 6 bulan. Mereka diberondong peluru, lalu mobilnya dibakar.
"Saya merasa kartel Meksiko telah mencapai tingkat kebarbaran yang lain, mereka sama atau lebih kejam dari ISIS. ISIS punya ideologi. Sicario (pembunuh bayaran) ini, apa yang mereka lakukan? Kesekahan dan iblis murni," kata Rosa LeBaron, 65, yang kehilangan sepupu, dan keponakan dalam peristiwa itu.
Tentara berjaga saat sebuah truk derek membawa rongsokan mobil yang terbakar, milik anggota keluarga Mormon Meksiko-Amerika yang terbunuh, di Bavispe, Meksiko. Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
Pemakaman para korban penyerangan telah dilangsungkan pada Kamis (7/11) dihadiri oleh warga Mormon dari Meksiko dan AS. Rosa mengatakan Meksiko seharusnya menerima tawaran bantuan dari pihak lain untuk memberantas kartel.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump menyatakan perang terhadap kartel atas pembantaian tersebut. Trump juga menawarkan bantuan militer AS untuk memerangi kartel Meksiko.
ADVERTISEMENT
"Kami seperti tinggal di Afghanistan, 100 mil dari perbatasan AS. Mereka harus menyingkirkan orang-orang jahat ini dari Meksiko, seperti yang dilakukan koalisi di Suriah," kata Rosa lagi.
Pemakaman warga Mormon AS korban pembantaian di Meksiko. Foto: Reuters
Presiden Meksiko saat ini, Lopez Obrador, ingin menggunakan cara lunak dalam memerangi kartel. Menurut dia, kartel bisa dihapuskan dengan membenahi akar permasalahan, yakni kemiskinan.
Presiden sebelumnya Felipe Calderon mengerahkan militer, menewaskan 250 ribu orang dalam perang melawan kartel. Demi menghindari jatuhnya banyak korban, Obrador menolak intervensi asing. Namun dia membuka pintu bagi kerja sama dengan FBI.