Keluarga Tak Percaya Briptu Rully Tewas Bunuh Diri, Minta Kapolda Gorontalo Usut
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenazah Briptu Rully Firmansyah alias Briptu RF (28) tiba di rumah duka di Mijen, Kota Semarang. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarganya.
ADVERTISEMENT
Jenazah Briptu Rully sendiri diterbangkan dari Gorontalo hari ini. Kedatangan jenazah juga dikawal oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika.
Ayah Briptu RF, Muslih, mengaku masih tidak percaya anaknya tewas dengan cara bunuh diri. Menurutnya, selama ini sang anak tidak memiliki masalah apa pun.
Ia menyebut, sang anak bertugas sebagai Spripim atau asisten Kapolda selama 8 bulan. Selama itu, Briptu RF tak pernah mengeluhkan masalah apa pun.
"Tidak ada keluhan apa pun. Orangnya diam, pendiam, kalau ada apa selalu ngomong. Dekat dengan beliau (Kapolda)," jelas Muslih.
Sebagai mantan penyidik di Polri, Muslih meminta Kapolda Gorontalo melakukan penyidikan untuk mengetahui penyebab kematian sang anak.
"Saya sampai berpikir apakah dengan memutuskan BD (bunuh diri) itu tidak melahirkan penyidikan, saya sendiri juga mantan penyidik kalau nangani kasus kalau seperti itu kan terhenti. Nah, saya berharap kepada Bapak Kapolda untuk bisa melakukan penyidikan yang sebenarnya. Keluarga berharap punya motif yang jelas," kata Muslih.
ADVERTISEMENT
Briptu RF (28 tahun), anggota Polda Gorontalo, ditemukan tewas di dalam mobil dinas Polri dengan luka tembak pada bagian dada. Diduga ia bunuh diri.
Mobil dinas tersebut ditemukan terparkir di pinggir Jalan GORR, Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, pada Sabtu (25/3).