Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan jatuhnya awal 1 Ramadhan 1443 H pada hari ini, Minggu (10/3). Sidang ini juga akan diikuti ormas Islam, perwakilan BRIN, BMKG, dubes, DPR, dan tamu undangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sidang isbat merupakan amanah dari Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.
Sebagaimana Fatwa MUI, Kemenag menetapkan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat. Hasil perhitungan astronomi atau hisab dijadikan sebagai informasi awal yang kemudian dikonfirmasi melalui metode rukyat.
Sikap PP Muhammadiyah dan PBNU
Sebelumnya, kurun dua tahun terkahir, tidak ada perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan antara pemerintah, NU dan Muhammadiyah.
Namun, tahun ini PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024 dan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Kemenag baru akan mengadakan sidang isbat menentukan awal Ramadan pada 10 Maret. Awal puasa Muhammadiyah diperkirakan akan berbeda dengan penetapan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Namun, juga diperkirakan Idul Fitri akan jatuh pada hari yang sama. Karena itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan agar sidang isbat penetapan Idul Fitri nanti tidak perlu digelar.
“InsyaAllah Idul Fitri akan bareng. Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas. Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran,” kata Abdul Mu’ti saat menyampaikan ceramah dalam acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Masjid Al Birru di Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara, Minggu (3/3/2024).
Sementara itu, Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mendukung adanya sidang isbat. Ia menyebut bahwa sidang Isbat sudah menjadi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga, untuk menghapusnya perlu proses yang panjang.
ADVERTISEMENT
"Sidang isbat itu sudah menjadi aturan, jadi ketentuan pemerintah, sehingga untuk menghapus itu membutuhkan proses panjang. Tidak bisa tiba-tiba lalu misalnya Menteri Agama tiba-tiba bilang tahun ini enggak ada sidang isbat. Tentu kami juga akan protes juga karena ini sudah menjadi aturan," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).
Gus Yahya menjelaskan, sidang Isbat diselenggarakan untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat dalam melaksanakan ibadah puasa serta Idul Fitri. Bahkan, menurutnya, sidang Isbat pertama kali diusulkan oleh Muhammadiyah.
"Setahu saya bahkan dulu yang mengusulkan sidang isbat itu sendiri adalah dari Muhammadiyah," ucap dia.
BRIN Prediksi Awal Ramadan 12 Maret
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi BRIN Prof Thomas Djamaluddin mengatakan rukyat (pengamatan) dan hisab (perhitungan) secara astronomi dinilai setara dalam penentuan awal bulan Hijriah.
ADVERTISEMENT
"Pada 10 Maret 2024 di Indonesia, posisi Bulan di atas ufuk dan sudah positif. Di Jakarta, posisi bulan tingginya 0,7 derajat dan elongasi sudah di atas ufuk," kata Thomas dalam keterangannya, Jumat (8/3).
Sehingga belum memenuhi kriteria MABIMS terbaru. Yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Ini artinya, pemerintah diprediksi bakal menetapkan awal Ramadan 2024 pada 12 Maret 2024. Berbeda dengan Muhammadiyah yang telah mengumumkan awal Ramadhan yakni 11 Maret 2024.
"Awal Ramadhan 12 Maret 2024," tutur Thomas.