Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Adha pada 7 Juni 2024

31 Mei 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 H pada Jumat (7/6) pekan depan. Dalam sidang isbat ini juga akan ditetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal berapa.
ADVERTISEMENT
Sidang ini akan digelar di Auditorium Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta, dengan mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, dubes negara sahabat, perwakilan Ormas Islam, hingga Tim Hisab Rukyat Kemenag.
"Sidang Isbat ini penting untuk selalu kita laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 H, Selasa (28/5).
Sidang Isbat Awal Zulhijah akan dimulai dengan seminar soal penetapan awal bulan di kalender Hijriah secara hybrid. Baru selepas Maghrib, acara dilanjutkan dengan Sidang Isbat yang digelar secara tertutup.
Ilustrasi melihat hilal. Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menjelaskan, berdasarkan data hilal, pada hari Sidang Isbat nanti, posisi hilal telah melampaui kriteria Imkanur rukyat MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat
ADVERTISEMENT
"Pada 7 Juni 2024 di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7° 15.82' sampai 10° 41.09' dengan sudut elongasi antara 11°34.83' sampai 13°14.47'. Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," kata Adib.
Dalam posisi tersebut, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat.
"Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat," imbuhnya.
Dengan demikian, Adib menambahkan, hasil perhitungan Imkanur rukyat ataupun Wujudul Hilal penentuan awal bulan Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan. Sehingga, di tahun ini, umat Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Idul Adha secara serentak. Namun, Adib menekankan untuk menunggu hasil Sidang Isbat.
ADVERTISEMENT
Jika 7 Juni hilal telah terlihat, maka tanggal 1 Zulhijah jatuh pada 8 Juni dan Idul Adha tanggal Zulhijah jatuh pada 17 Juni.

Keputusan Muhammadiyah

Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Zulhijah jatuh pada 8 Juni dan Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Hal itu berdasarkan putusan dari Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.
"Zulhijah, Idul Adha, Haji, menurut perhitungan Tarjih, hari Arafah atau 9 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada hari Ahad Wage 16 Juni 2024," kata Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dalam pernyataan yang diunggah Muhammadiyah, Selasa (14/5).
"Oleh karena itu Idul Adha sehari setelahnya, 10 Zulhijah 1445 H jatuh pada Senin Kliwon 17 Juni," imbuh dia.
Perhitungan Muhammadiyah ini berdasarkan hisab. "Demikian panduan ini diumumkan agar jadi pedoman bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya," ujar Sayuti.
ADVERTISEMENT