Kemenag Prediksi Hisab Puasa, Lebaran, dan Idul Adha Berbeda di 2021

11 Agustus 2018 21:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang Isbat Awal Zulhijjan 1439 H di Kemenag RI, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Yuana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Isbat Awal Zulhijjan 1439 H di Kemenag RI, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Yuana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama memprediksi perhitungan hisab akan mengalami perbedaan pada Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha di tahun 2021. Hal itu dijelaskan oleh Dirjen Binmas Islam, Muhammadiyah Amin, usai konferensi pers sidang Isbat penentuan Idul Adha di Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (11/8).
ADVERTISEMENT
"Jadi segi perhitungan hisab aman sampai 2020, berpotensi berbeda di 2021," jelas Amin.
Adanya perbedaan tersebut disebabkan posisi bulan rendah di wilayah Indonesia. Sehingga menimbulkan hasil perhitungan yang berbeda antara pemerintah dan sejumlah organisasi massa (ormas) Islam di Indonesia.
Amin mengatakan, pemerintah akan segera menyelesaikan perbedaan perhitungan tersebut melalaui kalender global.
"Kemenag sangat komitmen penyatuan kalender global, terbukti pada 2017 lalu Indonesia menjadi tuan rumah (seminar) fikih falakiyah, dari hasil seminar itu diharapkan menjadi penyamaan kita termasuk kriteria posisi dan otoritas. Mudah-mudahan sebelum 2021 sudah ada titik terang penyatuan kalender global," jelasnya.
"Saya mewakili Menag, mewakili pemerintah menyampaikan ke MUI, ormas, perwakilan duta besar dan anggota tim falakiyah atas keseriusannya menghadapi ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT