Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Kemendiktisaintek: Kementerian Baru Wajar Ada Rotasi untuk Efisiensi
21 Januari 2025 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Togar M. Simatupang, menegaskan bahwa penataan pegawai dan rotasi di lingkungan kementerian dilakukan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Gedung Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Selasa (21/1), sebagai tanggapan atas unjuk rasa oleh pegawai Kemendiktisaintek kemarin, Senin (20/1).
“Kementerian baru tentu memiliki dinamika tersendiri ya. Di sana ada penataan pegawai, ada rotasi, dan juga mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas,” ujar Togar.
Togar menjelaskan protes dalam unjuk rasa kemarin pada pagi hari sebelumnya telah diterima Kemendiktisaintek. Aksi ini, menurut Togar, adalah bentuk ekspresi yang wajar dalam sebuah organisasi.
Sebelumnya, pada Senin (20/1) para ASN Kemendiktisaintek menggelar aksi demo. Demo itu dipicu keputusan pimpinan Kemendiktisaintek yang memindahkan secara sepihak Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek, Neni Herlina, ke Kemendikdasmen pada Jumat (17/1).
Tidak hanya itu, disebut-sebut Menteri Diktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro bersikap kasar hingga mencuat isu keluarga.
ADVERTISEMENT
Demo tersebut berakhir islah pada malam harinya. Aksi protes diredam setelah perwakilan ASN yang demo audiensi dengan Mendiktisaintek Satryo di rumah dinasnya di Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Sekjen Kemdiktisaintek Togar M. Simatupang mengatakan, pimpinan dan ASN yang protes terkait mutasi sudah memutuskan islah dan saling memaafkan.
"Jadi Neni, Suwitno sudah menyampaikan juga permintaan maaf. Itu permintaan maaf. Karena spontan dan suasana emosional. Dan mereka memang ingin ini diekspos ke mana-mana. Ya kita terima aja itu sebagai suatu dinamika biasa. Jadi itu tidak dipermasalahkan. Bahkan tidak ada yang perlu disakiti di sana," kata Togar dikutip Selasa (21/1).