Kemenkes: Terawan Akan Sharing di WHO Bagaimana RI Mampu Kendalikan Pandemi

6 November 2020 11:22 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi (kiri) di masa Menkes Nila Moeloek
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi (kiri) di masa Menkes Nila Moeloek
ADVERTISEMENT
Kemenkes menganggap World Health Organization (WHO) mengapresiasi komitmen Indonesia dalam mengendalikan Pandemi COVID-19. Bagaimana penjelasannya?
ADVERTISEMENT
Dalam rilis Kemenkes yang dikutip kumparan, Jumat (6/11), apresiasi tersebut tertuang dalam surat undangan yang ditujukan bagi Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto bersama 3 menteri kesehatan negara lainnya.
Untuk hadir mengikuti Konferensi pers tentang COVID-19 Intra-Action Review (IAR) yang akan digelar secara virtual pada 6 November 2020 mendatang.
Kemenkes menjelaskan, adapun tujuan dari konferensi pers tersebut sebagai bentuk koreksi dan peningkatan respons terhadap penanganan COVID-19 baik secara nasional maupun subnasional. Melalui pelaksanaan tinjauan intra-tindakan untuk peningkatan respons pandemi COVID-19 serta untuk berbagi praktik terbaik dengan negara anggota WHO.
"Termasuk tinjauan intra-aksi, dan membagi pengalaman dan pelajaran yang didapat dari negara-negara yang berhasil menyelamatkan masyarakat mereka dan mengurangi penyebaran COVID-19," kata Sekjen Kemenkes Oscar Primadi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan surat WHO tertanggal 30 Oktober diinterpretasikan Kemenkes sebagai berikut:
“Kami mengundang Anda untuk bergabung pada konferensi pers Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Menteri Kesehatan tiga negara lain, serta berbagi pengalaman Indonesia dalam suksesnya penanganan COVID-19."
Oscar menjelaskan, para menteri nantinya diminta untuk memaparkan strategi respons yang telah dilakukan hingga berhasil mengendalikan laju COVID-19 di wilayahnya dan menjelaskan tinjauan intra-tindakan (intra-action review/IAR).
Harapannya dengan saling berbagi strategi dan ide, dapat memberikan semangat sekaligus contoh penanganan COVID-19 bagi negara lain.

WHO Menilai Indonesia Sesuai Guideline IAR

Menurut Kemenkes, WHO menilai penanganan COVID-19 di Indonesia telah sesuai dengan guideline yang telah ditetapkan. Ini merujuk pada IAR yang telah dilakukan pada 31 Juli yang lalu, yang mana sejalan dengan rekomendasi dari pertemuan keempat Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (2005) pada Bulan Juli.
ADVERTISEMENT
"WHO mendukung Kementerian Kesehatan untuk melakukan Intra-Action Review (IAR) guna merespons COVID-19 di Indonesia pada tanggal 11-14 Agustus 2020. IAR melibatkan total 168 peserta, fasilitator, penulis laporan dan notulen yang berasal dari pemangku kepentingan multisektor."
Sehubungan dengan hal inilah WHO menerbitkan pedoman dan alat WHO untuk melakukan Country Covid-19 Intra-Action Review (IAR) pada 23 Juli 2020, dengan semangat pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan.
Oscar menilai hal tersebut sebagai apresiasi. Dan menurutnya, ini tidak terlepas dari keberhasilan Indonesia di dunia kesehatan, dengan strategi respons dan praktik baik dalam penanganan COVID-19 adalah wujud kerja bersama dari seluruh elemen masyarakat.
“Tentunya ini merupakan kesempatan baik, Indonesia sudah dipandang berhasil dalam mengendalikan pandemi COVID-19 ini. Dan WHO secara khusus mengundang Bapak Menteri Kesehatan, bersama dirjen WHO Tedros untuk sharing dan memberikan informasi bagaimana Indonesia mampu mengendalikan pandemi ini dengan baik,” kata Oscar.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan anggota Komisi IX DPR sebelum mengikuti Rapat Dengar Pandapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/Antara Foto
Tanggapan Epidemiolog
ADVERTISEMENT
Epidemiolog atau ahli wabah Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menilai Kemenkes telah salah membaca dan menafsirkan surat undangan tersebut. Pandu menyatakan, surat undangan WHO tak menyebut Indonesia sukses menangani corona.
Dalam surat itu, kata Pandu, WHO menyatakan Indonesia sukses melaksanakan Intra-Action-Review (IAR) penanganan corona. Ia menyebut IAR merupakan peninjauan atas kelemahan suatu negara dalam penanganan corona serta solusinya. Bukan terkait kinerja.
Berikut penggalan surat undangan WHO dalam bahasa Inggris yang menurut Pandu salah diartikan Kemenkes:
We are extending an invitation for you (Terawan) to join at the press conference the WHO Director General, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, and Ministers of Health of three other countries, and to share Indonesia's experience for successfully conducting a national COVID-19 IAR and applying critical lesson identified during the IAR for the improvement of COVID-19 outbreak response.
ADVERTISEMENT
"Kemenkes salah baca itu, itu Indonesia sukses melakukan review internal yang dilakukan sejak akhir Juli. Jadi evaluasi, identifikasi kekuatan, kelemahan, dan solusi yang harus dilakukan untuk perbaikan respons," ucap Pandu kepada wartawan, Jumat (6/11).