Kemensos, Bappenas, BPS, dan Kemendikdasmen Rumuskan Data Tunggal Insentif Guru

17 Februari 2025 21:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (ketiga dari kanan), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy (kedua dari kanan), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (kanan), dan Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti (kiri) saat menggelar rapat bersama di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (ketiga dari kanan), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy (kedua dari kanan), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (kanan), dan Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti (kiri) saat menggelar rapat bersama di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
ADVERTISEMENT
Kehadiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi inspirasi pentingnya pemadanan data sebelum dijadikan acuan program.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi kesepahaman bersama dalam rapat antara Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu'ti, serta Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Dalam kesempatan ini, Menteri Dikdasmen, Abdul Mu'ti mengatakan Presiden Prabowo menyampaikan akan memberi bantuan kepada para guru non ASN yang belum bersertifikat pada Peringatan Hari Guru 2024. Ia pun berpegang pada data untuk realisasi kesejahteraan para guru.
"Ini yang memang menjadi ikhtiar kita bersama," kata Mu'ti.
Ia mengatakan validasi data menjadi langkah penting dalam peningkatan kesejahteraan guru. Menurutnya, diperlukan juga mempadupadankan data tersebut.
ADVERTISEMENT
"Supaya tidak terjadi duplikasi," katanya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (tengah), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy (keempat dari kanan)), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (ketiga dari kanan), dan Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti (kedua dari kiri) pada rapat bersama di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
Terkait hal ini, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan semua data penerima manfaat yang masuk ke Kementerian Sosial (Kemensos) akan diintervensi. Penerima manfaat dulu mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tapi kini sudah ada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Sebagian besar program Kemensos, anggarannya social protection, sekarang diseimbangkan social protection dan empowering," katanya.
Dalam konteks bantuan kesejahteraan guru, ia mengatakan diperlukan data final yang dirumuskan tiga kementerian terkait dan BPS. Hal itu sebagaimana Kemensos yang saat ini terus berkoordinasi dengan BPS khususnya soal pemutakhiran DTSEN.
"Ada mekanisme yang disepakati untuk pemutakhiran," katanya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (ketiga dari kanan), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy (ketiga dari kiri), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (kedua dari kiri), dan Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti (kiri) saat menggelar rapat bersama di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
Pada kesempatan yang sama, Menteri PPN Rachmat Pambudy mengatakan data guru yang berhak menerima bantuan perlu difinalkan bersama antara Kemensos, Kementerian PPN, Kementerian Dikdasmen, dan BPS. Ia juga berpesan agar data ini juga selalu dilakukan pemutakhiran.
ADVERTISEMENT
"Pemadanan data tak bisa berhenti saat menyalurkan, tapi juga saat verifikasi," katanya.