Kementan Dongkrak Kembali Kejayaan Vanili "Si Emas Hijau"

16 Oktober 2020 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budidaya vanili di Kabupaten Temanggung.  Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Budidaya vanili di Kabupaten Temanggung. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Upaya pemerintah untuk mengembalikan kembali kejayaan komoditas perkebunan terus dilakukan, salah satunya pada komoditas vanili atau “si emas hijau” yang dahulu selalu diburu negara luar.
ADVERTISEMENT
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Hendratmojo Bagus Hudoro, mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembalikan kejayaan vanili. Di antaranya melalui pengembangan atau perluasan lahan vanili seluas 35 hektar, untuk mendongkrak produksi nasional.
“Ini penting karena memang permintaan vanili cukup besar, baik di dalam ataupun luar negeri,” kata Bagus dalam keterangan resmi Kementan, Jumat (16/10).
Menurut Bagus, pengembangan vanili terdapat di empat daerah, yakni Jawa barat seluas 10 hektar, Maluku Utara seluas 5 hektar, Sulawesi Utara seluas 10 hektar, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 10 hektar.
Tumbuhan vanili di Temanggung. Foto: Kementerian Pertanian
Tidak hanya itu, sebagai aksi tindak lanjutan dari kegiatan Identifikasi Vanili yang dilakukan UPT lingkup Kementan, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor pada 8-10 Juli 2020 di Salatiga dan Temanggung, diselenggarakan pelatihan petani vanili di Jawa Tengah oleh Badan Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Pemprov Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Pelatihan tersebut bekerja sama dengan berbagai praktisi, di antaranya Dewan Vanili Indonesia dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Griya Vanili Salatiga yang salah satunya pernah berhubungan dengan tim identifikasi BBPPTP Surabaya.
Tumbuhan vanili di Temanggung. Foto: Kementerian Pertanian
Pelatihan yang diselenggarakan selama empat hari itu terlaksana pada 24-27 Agustus 2020 di Bapeltan Jawa Tengah, Soropadan, Temanggung.
Petani vanili dibekali tentang kebijakan peningkatan produksi hortikultura, dinamika kelompok dan pembentukan sikap, pengenalan komoditas, pengolahan lahan dan budidaya, pembungaan, speck atau export, pupuk organik, pengembangan tanaman berbasis ekspor, serta rencana tindak lanjut dan evaluasi dari kegiatan pelatihan yang berlangsung.
Ketua P4S Griya Vanili, Eko, berterima kasih kepada Kementan, khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan, yang telah merespons positif dan sangat mendukung budidaya vanili sebagai salah satu program Gratieks. Menurutnya hal ini juga berkat respons Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Jawa Tengah dan Dinas Pertanian kabupaten/kota terkait kebangkitan vanili.
Tanaman vanili Foto: Pixabay
Sehingga vanili Indonesia dan vanili Jawa Tengah pada khususnya dapat memperoleh apresiasi sebagai komoditas ekspor unggulan nasional.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Teknik dan Informasi Bidang Perbenihan BBPPTP Surabaya, Kiswidiatmo, berpesan dengan semakin meningkatnya kompetensi petani vanili setelah mengikuti pelatihan, maka sudah menjadi keharusan agar menggunakan benih yang legal melalui kegiatan identifikasi.
“Selain itu agar pemerintah setempat dapat mendorong terbangunnya kebun sumber benih vanili sebagai jaminan legalitas benih yang beredar di wilayah Jawa Tengah pada khususnya dan nasional pada umumnya,” jelas Kiswidiatmo.
Biji vanili Foto: Shutter Stock
Kiswidiatmo berharap, upaya ini dapat membangkitkan komoditas vanili Indonesia dimulai dari Jawa Tengah.
“Maka harapan perekonomian nasional pulih di tengah pandemi COVID-19 segera terwujud melalui ekspor non-migas yang salah satunya adalah produk komoditas perkebunan,” pungkasnya.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT