Kementan-Kemendagri Perkuat Produksi Pangan lewat Optimasi Lahan dan Pompanisasi

7 Juni 2024 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan penandatangan Nota Kesepahaman perluasan areal tanam di Auditorium Gedung F Kementan, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan penandatangan Nota Kesepahaman perluasan areal tanam di Auditorium Gedung F Kementan, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) siap memperkuat produksi pangan nasional melalui optimasi lahan dan pompanisasi. Kedua program tersebut dinilai tepat karena terbukti menjadi solusi pasti menuju Indonesia swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
ADVERTISEMENT
"Bapak dan ibu, saat ini semua negara mengalami penurunan produksi, di mana ada banyak negara kelaparan dan ada banyak saudara kita terkapar. Karena itu kita harus memitigasi secara baik dan benar mulai dari sekarang. Maka itu kita memiliki solusi cepat berupa optimasi dan pompanisasi," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam rapat koordinasi perluasan areal tanam yang digelar di Auditorium Gedung F Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024.
Mentan mengatakan, sektor pertanian harus menjadi perhatian bersama mengingat ke depan Indonesia akan menghadapi iklim ekstrem termasuk kekeringan panjang. Dia ingin, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat sehingga menjadi kunci menuju swasembada.
"Dan alhamdulillah hari ini kita mendapat support dukungan penuh dari Mendagri yang Insyaallah setelah ini kita akan tingkatkan kolaborasi kita dengan pemda seluruh Indonesia," katanya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi nomor 5 tahun 2011 terkait langkah-langkah koordinasi dalam mengamankan produksi gabah/beras nasional serta antisipasi dan respons cepat menghadapi kondisi iklim ekstrem.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian usai penandatangan Nota Kesepahaman perluasan areal tanam di Auditorium Gedung F Kementan, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Dok. Kementan
Diketahui, Kementerian Pertanian telah mengeluarkan kebijakan jangka pendek menuju swasembada seperti optimasi lahan rawa 400.000 hektare, pompanisasi sawah 1.000.000 hektare dan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern 250.000 hektare.
"Sekali lagi pangan adalah faktor yang sangat penting. Hari ini mungkin kita bisa tersenyum karena argentina inflasi di angka 130 persen, turki 100 persen. Tapi di kita ada seorang profesor, jenderal yang menjadikan Indonesia mampu mengendalikan inflasi. Dan beliau adalah Pak Tito Karnavian," katanya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendukung penuh upaya Kementan dalam mewujudkan swasembada melalui optimasi dan pompanisasi. Dia ingin kolaborasi pemerintah pusat dan daerah terus terjaga sehingga mampu memperkuat akselerasi yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mengajak daerah lain untuk mendongkrak pertanian di wilayah masing-masing. Dan juga pemerintah pusat harus memberi dorongan apa-apa saja yang perlu didukung. Namun, kami sepenuhnya mendukung Pak Mentan untuk mengkoordinasikan ke seluruh pemerintah daerah," jelasnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio