Kementerian Keuangan Pastikan Akan Mengajukan APBN Perubahan

9 Mei 2017 14:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor Kementerian Keuangan (Foto: Kemenkeu Foto/Langgeng)
Pemerintah memastikan akan mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada Juli 2017.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, mengatakan pemerintah akan melihat seluruh parameter yang ada dalam APBN hingga Mei 2017. Sehingga, bisa dipastikan komponen apa saja yang akan direvisi.
"Kami lihat dulu reviewnya, mungkin Juni-Juli, Juli lah kalau Menteri Keuangan dan Presiden setuju. Tapi evaluasi kan sampai Juni, enggak bisa lihat sekarang, sekarang kan seolah-olah bagus padahal belum selesai, semua parameter sampai Mei," kata Askolani usai menghadiri rapat di Gedung Badan Pemeriksa Kuangan (BPK) RI, Jakarta, Selasa (9/5).
Menurut Askolani, hingga akhir April 2017, seluruh parameter APBN baik dari sisi pendapatan negara maupun belanja negara masih terpantau sesuai target.
ADVERTISEMENT
"Masih bagus, kami lihat polanya, penerimaan on track, belanja juga on track, lebih tinggi dari tahun lalu. Cashflow juga stabil, tapi itu juga evaluasi kan harus setiap bulan," ujarnya.
Namun, dia mengakui masih ada belanja di kementerian dan lembaga yang masih tersendat. Salah satunya belanja di Kementerian Sosial karena blanja bantuan non tunai belum berjalan.
"Sedangkan Perhub (Kementerian Perhubungan) dan PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang belanja infrastrukturnya lebih tinggi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran perubahan bisa dilakukan terutama terkait dengan penghematan anggaran.
Postur APBN 2017
Penerimaan Negara (Perpajakan, PNBP, dan Hibah) Rp 1.750,3 triliun
Belanja Negara Rp 2.080,5 triliun
Defisit 2,41 persen terhadap PDB atau Rp 330,2 triliun
ADVERTISEMENT
Asumsi Makro Pertumbuhan ekonomi: 5,1 persen Inflasi: 4 persen Tingkat bunga SPN 3 bulan: 5,3 persen Nilai tukar rupiah: Rp 13.300 per dolar AS Harga minyak: 45 dolar AS per barel Lifting minyak: 815 ribu barel per hari Lifting gas: 1.150 MPOEPD