news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kemhan Beri 700 Mobil Maung ke TNI-Polri saat Efisiensi, Istana: Operasional

3 Maret 2025 22:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Fisipol UGM, Rabu (11/12). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Fisipol UGM, Rabu (11/12). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi angkat bicara terkait Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang menyerahkan 700 mobil Maung MV3 untuk TNI-Polri di tengah ramainya efisiensi anggaran. Ia menegaskan bahwa ratusan unit mobil Maung itu untuk kendaraan taktis.
ADVERTISEMENT
"Bukan penyerahan mobil dinas itu. Itu kendaraan taktis untuk kerja mereka kan," kata Hasan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/3).
Hasan menekankan mobil-mobil tersebut bukan mobil dinas. Ia mengatakan mobil itu untuk operasional TNI-Polri yang digunakan untuk pelayanan.
"Itu bukan mobil dinas. Mobil kebutuhan operasional TNI Polri kan. Mereka harus gunakan itu," ujarnya.
Hasan menegaskan untuk kebutuhan pelayanan memang tidak terkena efisiensi anggaran.
"Untuk kebutuhan tugas dan fungsi mereka, pelayanan dasar, pelayanan pegawai pelayanan masyarakat itu kan tidak dikenakan efisiensi. Jadi jangan semua dipukul rata," tandasnya.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat serah terima kendaraan maung di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/3/2025). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Sebelumnya, sebanyak 700 unit kendaraan operasional Rantis Maung buatan PT Pindad resmi diserahkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI kepada TNI dan Polri.
Serah terima ini digelar di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/3), sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan penyerahan ini bukan sekadar pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista), tetapi juga memiliki makna historis. Karena acara ini bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949, saat TNI dan rakyat bersatu merebut kembali Yogyakarta dari Belanda.
“Serah terima ini memiliki makna historis tersendiri, mengingat bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949, sebuah momentum heroik dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang juga diperingati sebagai hari penegakan kedaulatan negara,” kata Sjafrie dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (1/3).