Kemiripan Pola Tulisan Surat Wasiat Pelaku Bom Makassar & Penyerang Mabes Polri

1 April 2021 9:53 WIB
Surat wasiat pelaku peledakan bom di Gereja Katedral Makassar (kiri) dan surat wasiat pelaku penembakan di Mabes Polri. 
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Surat wasiat pelaku peledakan bom di Gereja Katedral Makassar (kiri) dan surat wasiat pelaku penembakan di Mabes Polri. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan Mabes Polri, pihak kepolisian menemukan barang bukti surat wasiat pelaku. Surat tersebut ditulis menggunakan tangan di sebuah kertas.
ADVERTISEMENT
Kedua surat tersebut, baik yang ditulis pelaku bom Gereja Katedral bernama Lukman dan penyerang Mabes Polri, ZA (25), memiliki pola yang mirip. Salah satunya adalah dokumen itu ditujukan kepada orang tua masing-masing pelaku.
Berikut adalah kemiripan surat wasiat yang ditulis oleh Lukman dan ZA sebelum melakukan aksi penyerangan.

Surat dengan permintaan maaf

Baik Lukman maupun ZA membuka surat wasiat itu dengan meminta maaf kepada orang tua. Bahkan, keduanya mengawali permintaan maaf itu dengan kata wahai.
"Wahai ummy ku minta maafkan kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku," tulis Lukman.
“Wahai mamaku maafin zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga," tulis ZA.

Pesan ke keluarga agar tak meninggalkan salat

Kedua pelaku berpesan kepada keluarga agar selalu beribadah kepada Allah. Keduanya sama-sama menuliskan 'jangan tinggalkan sholat'. Pesan tersebut diakhiri dengan tulisan, 'semoga Allah kumpulkan di surga.
ADVERTISEMENT
"Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat , semoga Allah kumpulkan ki di surganya," tulis Lukman.
"Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga," tulis AZ

Narasi jalan nabi/rasul

Untuk memulai narasi ini, kedua pelaku sama-sama menuliskan kalimat yang berbunyi, tapi Allah lebih menyanyangi hambanya. Setelah itu, keduanya menambahkan narasi terkait jalan nabi/rasul.
Lalu, kata-kata itu disambung dengan janji berkumpul di akhirat.
"Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimaan jalan nabi/rasul Allah untuk selamatkan Zakia dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat," tulis ZA.
ADVERTISEMENT
"Makanya saya tempuh jalanku sebagaimana … nabi/rasul allah untuk selamatkanki dan bisaki kembali berkumpul disurga," terang Lukman.

Minta keluarga berhenti transaksi di bank

Kedua pelaku juga meminta keluarga agar berhenti berhubungan dengan institusi perbankan. Sebab, mereka menulis hal itu tidak diberkahi Allah.
Mereka sama-sama menuliskan pesan ini setelah menyebutkan narasi jalan rasul. Bahkan, penggunaan riba dan penyebutan tidak diberkahi Allah terlihat mirip polanya.
"Satu ji pesanku buat kita ummy, berenti meki ambil uang bank karna uang bank itu riba dan tidak di berkahi oleh Allah," tulis Lukman.
"Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga, Berhenti berhubungan dengan Bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah," tulis ZA.
ADVERTISEMENT