Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
WNI diminta untuk tidak ke Israel dan Palestina. Itu merupakan buntut dari konflik bersenjata Hamas vs Israel yang pecah sejak akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Bagi WNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut, agar menunda dan tidak melakukan perjalanan baik ke Palestina dan Israel. Untuk kondisi darurat segera hubungi hotline KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pernyataan tertulis, Senin (9/10).
Judha menambahkan saat ini masih ada WNI yang berada di wilayah konflik antara Israel dan Palestina. Mereka akan segera dievakuasi.
"Kemlu terus berkoordinasi erat dengan KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi. Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi," jelas Judha.
Sampai Senin ini, pertempuran Hamas vs Israel masih berlangsung. Sebanyak 400 warga Palestina di Gaza tewas. Sementara 1.000 lainnya di Israel kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
Israel menyatakan "perang" atas serangan mendadak Hamas yang terjadi pada Sabtu (7/10) pagi buta saat mereka sedang lengah. Sedangkan Hamas menyatakan, serangannya merupakan respons atas kekerasan pasukan Israel terhadap perempuan Palestina, penodaan pada Masjid Al-Aqsa, dan blokade pada Jalur Gaza yang berlangsung sejak tahun 2006.
Pernyataan Indonesia.
Kemlu RI telah mengeluarkan pernyataan atas konflik bersenjata terbaru tersebut. Berikut bunyinya: