Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebut masa jabatan Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuhaibi telah habis dan akan segera digantikan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Nahdlatul Ulama telah menyebut Saudi sudah memiliki duta besar yang baru. Namun menurut juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir, penggantinya belum diumumkan.
"Masa tugasnya (Osama) sudah berakhir, penggantinya masih dalam proses," kata Arrmanatha kepada kumparan, Jumat (4/1).
Saudi sendiri telah memiliki pelaksana tugas Duta Besar Saudi untuk Indonesia yaitu Yahya Al Hassan Alqahtani. Pada Kamis (3/1) Yahya sowan ke kantor PBNU di Senen, Jakarta Pusat, setelah kasus cuitan Osama yang memicu polemik.
Walau titelnya masih pelaksana tugas, namun Sekjen PBNU Helmy Faishal mengatakan Yahya telah "definitif" jadi duta besar.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj. Bahkan menurut Said, Osama ditarik dan diganti. "Beliau (Dubes Osama) ditarik dan diganti dubes yang jenius. Dia (Yahya) diplomat ulung, sebelumnya di Kedubes (Saudi di) Swiss," kata Said.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya hubungan NU dan Saudi sempat tegang akibat cuitan Osama di Twitter pada Desember tahun lalu. Dalam tweetnya, Osama mengatakan aksi Reuni 212 adalah reaksi atas pembakaran bendera Tauhid oleh "organisasi sesat". Padahal tidak demikian adanya.
Cuitan Osama secara tidak langsung menyinggung GP Ansor, organisasi pemuda NU, yang seorang anggotanya membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid di Garut, Oktober lalu. Osama yang tengah berada di negaranya kemudian mengubah twitnya dan meminta maaf melalui rekaman suara.
Pernyataan Arrmanatha soal habis masa jabatan Osama juga dibenarkan oleh anggota Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Dia mengatakan penarikan Osama sebagai Dubes Saudi tidak terkait cuitannya tersebut.
"Enggak, dia memang sudah habis masa waktunya," kata Meutya ketika dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Menurut Arrmanatha sebelum menjadi dubes untuk Indonesia, ada proses yang harus dilalui diplomat asing. "Ada proses, harus dapat agreement yg sesuai UU Indonesia, harus dapat pertimbangan DPR," kata Arrmanatha.
Belum ada pernyataan resmi dari Kedubes Saudi di Indonesia terkait pengganti Osama. Pihak Kedubes Saudi juga menolak berkomentar.
"Jangan ditanya soal itu. Kami datang untuk silaturahmi," kata Kepala Atase Agama Kedubes Saudi, Syaikh Saad An-Namasi, yang menemani Yahya ke kantor PBNU.