Kenangan Istri HS Dillon: Bapak Cintanya kepada Indonesia

20 September 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat pemakaman abu jenazah H.S. Dillon di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat pemakaman abu jenazah H.S. Dillon di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktivis HAM HS Dillon meninggal dunia pada Senin (16/9) pada usia 74 tahun. Jenazah Dillon telah dikremasi dan abunya dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Upacara penguburan abu jenazah HS Dillon dilakukan secara militer. Tampak istri Dillon, Drupadi Harnopidjati, begitu tegar selama proses penguburan.
Ditemui seusai pemakaman, Drupadi kembali mengingat momen-momen kecintaan dan nasionalisme Dillon terhadap NKRI.
HS Dillon. Foto: Facebook/@Harbrinderjit Singh Dillon
"Ciri khas dari Bapak adalah cintanya kepada Indonesia. Tiap pagi jam 06.00 WIB, Pak Dillon berdiri tegak diiringi lagu Indonesia Raya dan dia berdiri tegak sikap sempurna," ujar Drupadi di TMP Kalibata, Jumat (20/9).
Ia juga sempat tertegun atas kecintaan suaminya terhadap NKRI. Bahkan, saking cintanya, saat sakit Dillon memilih dokter di Indonesia ketimbang ke luar negeri.
"Saya kadang-kadang lihat dari jauh, terharu. Saya aja orang Indonesia kalau dibilangin pribumi enggak begitu, tapi dia begitu cinta sama Indonesia," kenang Drupadi.
ADVERTISEMENT
"Terakhir, dia juga sudah sebelum-sebelum ini kalau sakit tidak mau dibawa ke Singapore, percaya sama dokter Indonesia," tambahnya.
Tidak berhenti sampai situ, HS Dillon menularkan rasa cintanya terhadap negara kepada istri dan anak-anaknya. Dillon juga terkenal sebagai orang yang pengasih.
Suasana saat pemakaman abu jenazah H.S. Dillon di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Dia kasih contoh kebangsaan, selalu kalau ada 17 Agustus sering-sering dia merayakan di rumah, panggil teman-temannya. Ya mudah-mudahan semua anak saya meneruskannya," tutur Drupadi.
"Satu hal lagi ya, dia memang selalu memikirkan orang yang belum beruntung, belum merasakan bahwa kita itu merdeka. Yaitu petani, buruh tani terutama, kemudian nelayan," tutupnya.
Dalam upacara ini, sejumlah tokoh tampak hadir di lokasi, seperti Akbar Tandjung dan aktivis HAM Haris Azhar. Mereka datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Dillon.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah dan pihak keluarga telah mengkremasi jenazah pegiat HAM itu di Krematorium Kertha Semadi Mumbul, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (17/9). Sebelum proses kremasi, acara penghormatan serupa juga dilakukan untuk menghormati jasa dan kontribusi Dillon terhadap negara.