Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan banjir dan longsor yang terjadi di Bogor beberapa waktu lalu disebabkan luasnya hutan yang gundul karena aktivitas tambang-tambang ilegal.
ADVERTISEMENT
Doni Monardo mengatakan, untuk mengatasi persoalan itu, institusinya bersama dengan sejumlah pihak akan melakukan reforestasi hutan, terutama di kawasan hulu sungai. Hutan yang telah gundul akan ditanami lagi dengan tanaman penjaga ekologi.
“Kami mencoba untuk mendatangkan sejumlah pakar, kami konsultasi dengan beberapa pihak, kemudian sejumlah pakar dari Institut Pertanian Bogor, yang bisa nanti memberikan masukan, pemetaan, mana daerah yang boleh ditanami dengan tanaman vetiver (tanaman penahan longsor), dan daerah mana yang bisa ditanami dengan jenis tanaman keras yang punya nilai ekonomis tapi juga berfungsi ekologis, contoh misalnya avokad, durian,” ungkap Doni di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (18/1).
Doni melanjutkan, selain jenis tanaman penjaga ekologis, pihaknya juga menyiapkan tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis. Dengan begitu, program reforestasi hutan itu pun bisa membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Termasuk juga jenis-jenis tanaman jangka pendek yang kelak diharapkan bisa menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat antara lain seperti misalnya kapulaga,” ujar Doni.
“Masyarakat harus mendapatkan edukasi yang cukup. Bagaimana mereka yang berada di bagian hulu untuk bisa menjaga ekosistem, menjaga fungsi konservasi, tidak lagi mereka mau menebang pohon,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah daerah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilanda banjir dan longsor pada Rabu (1/1).