Kepala BNPT: Banyak PNS Terkena Radikalisme, Rekrutmen Harus Dibenahi

30 Mei 2018 13:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPT Suhardi Alius (Foto: Puspa Perwitasari/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPT Suhardi Alius (Foto: Puspa Perwitasari/Antara)
ADVERTISEMENT
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius memberikan jawaban terhadap sejumlah tudingan Komisi III DPR soal kegagalan lembaganya mencegah aksi teror. Dalam kesempatan itu, Suhardi juga membeberkan soal banyaknya PNS yang sudah terpengaruh paham radikal.
ADVERTISEMENT
"Banyak ASN yang terpapar radikal ini jadi catatan kita. Proses rekrutmen harus jadi poin," ujar Suhardi di hadapan anggota dan pimpinan Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/5).
Suhardi mengingatkan, melihat potensi ini, maka rekrutmen PNS harus diperhatikan dengan seksama. Termasuk, rekrutmen PNS yang nantinya akan menjadi guru dan dosen.
"Kalau mau jujur, mana sih yang tak terpapar. Tapi kan tebal dan tipisnya beda. Ada dekan tinggal dilantik jadi rektor, rupanya sudah terpapar, lalu langsung dibatalkan," jelasnya.
Suhardi menjelaskan orang yang terpengaruh paham radikal, bukan hanya di perguruan tinggi. Paham ini pun sudah menyebar ke sekolah menengah lanjutan.
Oleh sebab itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mereduksi penyebaran radikalisme. Salah satunya dengan pendekatan bergaya milenial. Sebab, kebanyakan paham radikal tersebar melalui medsos.
ADVERTISEMENT
"Kami juga sepakat pemda dilibatkan. Pemda termasuk tim sinergi kami," tutupnya.