Kepala BNPT: Generasi Penerus Harus Berkarakter dan Cinta NKRI

6 Desember 2022 0:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dialog Kebangsaan bertema "Pendidikan, Peradaban, dan Masa Depan Indonesia" yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kampus UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, Senin (5/12). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dialog Kebangsaan bertema "Pendidikan, Peradaban, dan Masa Depan Indonesia" yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kampus UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, Senin (5/12). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Dialog Kebangsaan bertema "Pendidikan, Peradaban, dan Masa Depan Indonesia" di Kampus UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, Senin (5/12).
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pembentukan karakter kebangsaan dan cinta tanah air bisa dilakukan melalui pendekatan formal di lembaga pendidikan nasional. Selain itu, lanjut dia, pembentukan karakter juga dapat didorong melalui dialog-dialog kebangsaan informal di ruang publik.
"Dialog di ruang publik harus menjadi sebuah karakter, ciri khas warga masyarakat, termasuk membahas masalah-masalah intoleransi, radikal dan terorisme yang hari ini penyebarluasannya seperti virus kepada masyarakat," kata Boy dalam siaran persnya.
Boy juga mengingatkan generasi muda jangan sampai melupakan perjuangan para pendahulu bangsa yang belum selesai. Menurut dia, semangat perjuangan harus dipegang teguh di tengah perubahan tatanan kehidupan secara global.
Menurut Boy, berbagai tantangan yang ada hari ini mengisyaratkan bahwa generasi muda harus mempersiapkan diri agar Indonesia bisa lebih maju di masa depan, termasuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FKPT Ke-VIII Tahun 2021 dengan tema Kolaborasi untuk Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Selasa (2/3). Foto: BNPT
"Indonesia membutuhkan pemimpin yang berkarakter kuat untuk meraih Indonesia Emas 2045," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Boy juga mengatakan bahwa generasi muda sebagai calon pemimpin perlu memiliki kecintaan terhadap tanah air. Pasalnya, kata dia, kecintaan tersebut merupakan unsur dasar yang mendorong untuk berkontribusi dalam memajukan Indonesia.
"Kita menginginkan karakter pengganti-pengganti di masa yang akan datang tetap memiliki semangat kecintaan kepada NKRI ini, kecintaan terhadap bangsa ini, karena tanpa ada kecintaan itu mustahil kita akan bisa berbuat sebuah kebaikan buat bangsa ini. Hanya dengan cintalah pada akhirnya kita bisa mengorbankan apa yang bisa kita miliki untuk kebaikan bangsa kita," jelasnya.
Sementara itu, Rektor UPN Veteran Jawa Timur Prof Akhmad Fauzi menyebut menyebut karakter itu laksana akar yang menancap di bawah tanah, sedangkan pohon yang menjulang tinggi adalah gambaran dari wawasan, kreativitas, dan inovasi. Akar beserta batang, ranting, dan dedaunan pohon itu merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi dan harus dimiliki setiap insan sebagai generasi penerus bangsa.
ADVERTISEMENT
"Kondisi pohon-pohon inilah yang kita harapkan melahirkan generasi pimpinan ke depan. Dengan karakter yang bagus, integritas yang bagus, harapannya adalah menjadi bekal dalam memegang Indonesia ke depan," ujar Akhmad Fauzi.
Dia mengatakan UPN Veteran sebagai kampus bela negara berkomitmen membentuk karakter anak-anak bangsa dengan pendidikan. Di UPN Veteran, lanjut dia, pendidikan tidak dilakukan dalam arti akademik saja, namun juga pendidikan secara holistik, termasuk karakter bela negara.
Dia juga memaparkan bahwa generasi muda harus mempersiapkan diri dalam menyambut Indonesia Emas tahun 2045 agar tujuan menjadikan Indonesia menjadi lebih maju dalam seratus tahun atau satu abad sejak kemerdekaan ini bisa diraih.
"Kembangkan terus talenta potensi sense of belonging terhadap Indonesia, kita kembangkan terus nasionalisme, kita siapkan masa depan dengan baik," kata dia.
ADVERTISEMENT