Kepala BNPT Temui Ridwan Kamil, Koordinasi Penanggulangan Teroris di Jabar

12 Januari 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu (12/1) di Gedung Sate. Boy menyebut, pertemuan itu dalam rangka meningkatkan ikhtiar merawat kebinekaan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dalam rangka upaya kita melakukan pencegahan terjadi potensi intoleransi, radikalisme dan tentunya terorisme. Kita tentu tidak ingin ada ideologi yang berbasis kekerasan yan akhirnya memapar kepada masyarakat kita," kata Boy kepada wartawan.
Boy menuturkan, pemerintah ingin masyarakat tetap teguh kepada nilai bangsa dan ideologi negara Pancasila.
Demi mencapai itu, perlu kolaborasi ikhtiar bersama dari seluruh stakeholder agar segala potensi berkembangnya ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara bisa di eliminasi.
"Kita mendiskusikan membahas rencana program berkaitan dengan kontra radikalisasi, deradikalisasi, karena salah satu lokasi, kawasan terpadu nusantara yang kita susun itu ada di Jabar, di Garut," tutur Boy.
"Kedua, kita ingin mengembangkan narasi dalam rangka kontra propaganda jaringan teroris dengan narasi yang menyampaikan pesan keindonesiaan. Kita tidak ingin generasi muda kita yang bebas mengakses informasi di media sosial pada akhirnya memilih narasi yang jauh dari nilai luhur bangsa kita," tambah dia.
Kepala BNPT Irjen Pol Boy Rafi Amar meninggalkan ruangan usai mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Boy menjelaskan, kolaborasi BNPT adalah mengembangkan konsep penanggulangan berbasis semangat penthahelix, unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha termasuk media.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan tak ada tempat bagi ideologi yang berpotensi menghancurkan nilai luhur bangsa.
"Nanti ada koordinasi lanjutan, implementasi dari kerja sama kita, yang intinya penguatan bersama. Karena perlu kolaborasi. Pemerintah daerah mitra bersama, koordinasi harus lebih intens. Dengan pertemuan ini akan ada hal yang konkret," jelas Boy.