Kepala BPIP Puasa Bicara di Media 1 Tahun karena Kontroversi Agama dan Pancasila

29 Februari 2020 13:27 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, tampaknya menyadari beberapa pernyataan yang keluar dari mulutnya kerap menimbulkan kontroversi. Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu mengatakan akan puasa bicara di media, setidaknya satu tahun.
ADVERTISEMENT
"Saya mohon maaf ini. Iya (puasa bicara). Kira-kira setahun lah saya belajar dulu. Semua yang permulaan kan sulit ya. Saya harus belajar dulu, mengamati-mengamati dulu," ujar Yudian di sela-sela acara Dialog Kebangsaan dan Launching Buku di UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (29/2).
Pada acara tersebut, Yudian juga menolak menjadi pembicara dialog kebangsaan. Yudian hanya menyampaikan sambutan saja. Kepada wartawan, Yudian mengakui puasa bicara ini atas usulan DPR.
"Itu yang namanya amar ma'ruf. Amar ma'ruf itu DPR memerintahkan kepada saya melakukan yang baik-baik. Apa? Kalau di depan publik pakai draft gitu, pakai humas kaya gitu. Jadi subjektivitas saya tidak terlalu menonjol," ujarnya.
Ke depan, Yudian akan menggunakan humas atau draft ketika melayani awak media. Menurut itu demi kebaikan publik.
ADVERTISEMENT
"Dan nanti rencananya kalau ada gini (wawancara) harus pakai draft agar saya tidak kepeleset lah. Ini demi kebaikan Republik pak," ujarnya.
"Yang dibilang mungkar tadi kepleset ngomong itu kan mungkar. Dalam arti yang luas. Saya terima sebagai nasihat," katanya.
Saat disinggung apakah Presiden Jokowi sempat menegur Yudian lantaran kepeleset saat membuat pernyataan ke media, Yudian irit bicara.
"Ya kamu lihat ada enggak di koran-koran," kata dia disambut tawa wartawan.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus, sempat menyinggung pernyataan Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi soal 'agama menjadi musuh terbesar Pancasila'.
Saat rapat kerja Komisi II DPR dengan BPIP, Guspardi mencecar Yudian soal pernyataannya itu. Menurut Guspardi, kalimat yang diucapkan Yudian sangat menyinggung umat beragama, bahkan terkesan melecehkan agama.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin minta klarifikasi, walau pun di beberapa medsos juga sudah ada klarifikasi itu. Tapi kalimatnya itu menurut hemat saya sangat menyinggung umat dan agama apa pun, karena terkesan dari komentar yang diungkapkan itu melecehkan agama," kata Guspardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jakarta, Selasa (18/2).
"Ini tentu apa pun alasan profesor, ini nasi sudah menjadi bubur. Anggapan orang macam-macam, Prof. Wajah prof itu di WA berbagai model. Tentu saya prihatin," lanjutnya.
Ia menilai pernyataan tersebut sangatlah tidak elok diucapkan oleh Yudian sebagai Kepala BPIP. Guspardi pun memberikan nasihat agar ia bisa mencirikan BPIP sebagai pembawa kedamaian kepada masyarakat.
"Nasihat saya adalah tentu bagaimana supaya elok, bagaimana supaya damai, bagaimana supaya tenteram. Ya Pancasila itu kan gitu. Damai, tenteram harmoni dan lain sebagainya," tuturnya.
ADVERTISEMENT