Kepala Kantor Pajak Jaktim Wahono Saputro Tiba di KPK, Diperiksa Terkait LHKPN

14 Maret 2023 9:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai Ditjen Pajak Wahono Saputro tiba di gedung merah putih KPK, Selasa (14/3).  Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai Ditjen Pajak Wahono Saputro tiba di gedung merah putih KPK, Selasa (14/3). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pejabat Ditjen Pajak Jakarta Timur Wahono Saputro tiba di KPK, Selasa (14/3). Ia akan diperiksa terkait laporan harta kekayaan atau LHKPN.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Wahono tiba di KPK sekitar pukul 08.45 WIB. Ia datang dengan mengenakan mobil Innova hitam.
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Timur Wahono Saputro tiba di KPK, Selasa (14/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Wahono yang menggunakan baju batik berwarna kuning langsung masuk ke lobi Gedung Merah Putih KPK, tanpa merespons pertanyaan wartawan.
Wahono Saputro ialah Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Jakarta Timur. Dia punya harta kekayaan sekitar Rp 14 miliar.
Nama Wahono muncul usai istrinya tercatat sebagai pemegang saham pada perusahaan yang juga dipegang istri Rafael Alun Trisambodo.
Rafael Alun Trisambodo tiba untuk penuhi panggilan KPK, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Rafael Alun ialah pejabat Ditjen Pajak yang menjadi sorotan setelah anaknya menjadi tersangka penganiayaan remaja di Jaksel. Belakangan, harta kekayaannya turut menjadi sorotan karena diduga tak wajar.
PPATK bahkan sudah lama memantau transaksi Rafael Alun. Laporan mengenai transaksi tersebut sudah dilaporkan ke KPK sejak 2012.
ADVERTISEMENT
Setelah isu tersebut ramai, KPK kemudian memanggil Rafael Alun untuk klarifikasi harta tersebut. Ia tak banyak berkomentar usai pemeriksaan.
Usai klarifikasi, kini KPK mulai menyelidiki kekayaan sebesar Rp 56 miliar yang dimiliki Rafael Alun. Jumlah itu dinilai tidak wajar untuknya yang merupakan eselon 3 di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Tidak sampai di situ saja, isu mengenai harta kekayaan ini semakin berkembang. Termasuk dugaan adanya geng Rafael Alun di Ditjen Pajak. Hal ini yang berujung akan dipanggilnya sejumlah pihak oleh KPK, termasuk salalh satunya Wahono.