Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Keracunan Nugget yang Rasanya Sudah 'Aneh', 5 Siswa SD di Bantul Masuk RS
11 September 2024 22:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sejumlah siswa di sebuah SD swasta di Kabupaten Bantul diduga keracunan. Mereka diduga keracunan makan siang yang diberikan pihak sekolah pada Selasa (10/9).
ADVERTISEMENT
"Tercatat ada empat siswa yang dirawat di rumah sakit yakni FAN (6 tahun), NDP (9), ANA (8), dan FA (12)," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, dalam Rabu (11/9).
Sementara satu siswa yakni AMA (6) sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
"Kronologi sekitar pukul 11.30 sampai dengan 12.00 WIB siswa sedang melaksanakan makan siang bersama yang telah disediakan oleh pihak sekolah berupa nasi, sayur lodeh, dan nugget ayam," katanya.
Selanjutnya, para siswa dari berbagai kelas kembali melaksanakan pelajaran. Lalu setelah itu satu per satu siswa mengeluh sakit perut.
"Disertai dengan mual, pusing dan muntah," katanya.
"Selanjutnya guru yang mengajar pada saat itu membawa siswa yang mengalami hal tersebut ke ruang UKS dan melaporkan kepada kepala sekolah," bebernya.
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah kemudian menghubungi puskesmas.
"Puskesmas Bantul 2 dan Dinas Kesehatan Bantul serta Polsek Bantul bersama-sama melaksanakan analisis dan penanganan ke depan kejadian tersebut dengan mengambil sampel makanan yang telah di konsumsi oleh anak-anak tersebut," bebernya.
Lanjut Jeffry, dugaan sementara nugget yang dimakan para siswa sebagai sumber keracunan. Namun kepastian ini masih menunggu hasil laboratorium.
"Dugaan sementara awal mula keracunan makanan tersebut berasal dari nugget ayam yang telah berubah rasa, menurut guru ada siswa yang bercerita bahwa nugget ayam tersebut rasanya sudah tidak seperti biasanya akan tetapi masih menunggu hasil lab yang dilakukan oleh pihak Dinkes Kabupaten Bantul di BLKK Kota Yogyakarta dan hasil pemeriksaan diketahui sekitar 2 minggu kemudian," jelasnya.
ADVERTISEMENT