Kerajaan Inggris Pernah Larang Warga Selain Kulit Putih Kerja di Istana

3 Juni 2021 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Elizabeth II melihat lukisan Ratu Victoria yang sedang memeriksa Pengawal Coldstream yang terluka, 1855, oleh John Gilbert, di Istana Buckingham Istana di London, Inggris. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Elizabeth II melihat lukisan Ratu Victoria yang sedang memeriksa Pengawal Coldstream yang terluka, 1855, oleh John Gilbert, di Istana Buckingham Istana di London, Inggris. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Fakta menggemparkan diungkap media The Guardian terkait keluarga Kerajaan Inggris.
ADVERTISEMENT
Mereka mengungkapkan, Istana Buckingham pernah melarang warga asing dan imigran kulit berwarna bekerja di lingkungan istana. Kulit berwarna adalah istilah bagi orang di luar kulit putih.
Aturan tersebut berlaku sampai akhir 1960-an. Dokumen terkait didapat The Guardian dari Arsip Nasional Inggris.
Ratu Elizabeth II melihat hiasan makan malam bergaya Victoria di Ruang Makan Negara di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty Images
Mengutip dokumen tersebut, The Guardian melaporkan pada 1968 kepala keuangan Ratu Elizabeth II pernah memerintahkan PNS untuk "tak menunjuk imigran berkulit warna dan warga asing untuk mengisi pekerjaan administratif di rumah tangga istana."
Dokumen yang diungkap tersebut, turut mengungkap bahwa Ratu Elizabeth II sudah dibebaskan dari UU Ras dan Kesetaraan Gender yang disahkan pada 1970-an.
Dengan itu, pekerja-pekerja di lingkungan Istana Kerajaan Inggris dilarang untuk mengajukan peradilan jika mereka merasa mendapat tindakan diskriminasi di Istana Kerajaan.
Singgasana Ratu Victoria 1837, dipajang di Istana Buckingham, di London, Inggris. Foto: Getty ImageskThe Guardian tidak menemukan kapan pastinya aturan itu dihentikan. Istana Buckingham juga menolak memberikan jawaban atas pertanyaan The Guardian.
Pejabat Istana yang namanya disamarkan hanya menyebut, mereka memperkerjakan orang-orang dari latar belakang berbeda dan etnis minoritas pada 1990-an.
ADVERTISEMENT
Pejabat itu berdalih tak menyimpan catatan soal pekerjaan rumah tangga dan administratif beberapa dekade sebelum dirinya menjabat.

Tuduhan Rasialisme

Tampilan perdana Meghan Markle setelah umumkan kehamilan kedua. Foto: dok. Instagram
Pengungkapan The Guardian semakin membuat dugaan bahwa rasialisme dan diskriminasi di Istana Kerajaan Inggris terjadi dengan luas.
Tuduhan tersebut dipicu wawancara istri Pangeran Harry, Meghan Markle, pada Maret 2021 lalu. Markle adalah eks anggota kerajaan dengan kulit berwarna pertama.
Ibu dari Markle adalah wanita kulit hitam. Sedangkan ayahnya pria kulit putih. Markle menikah dengan Pangeran Harry 2018 lalu.
Saat diwawancarai oleh Oprah Winfrey, Markle mengakui keluarga kerajaan Inggris cemas dengan anaknya yang mungkin saat lahir berkulit hitam. Kekhawatiran tersebut memuncak sebelum kelahiran putra pertama Markle dan Pangeran Harry, Archie.
Kini, Pangeran Harry dan sang istri memilih keluar dari segala tugas kerajaan. Mereka sekarang tinggal di California.
ADVERTISEMENT